Pasar fast-moving consumer goods (FMCG) di Indonesia tumbuh 5,7 persen pada kuartal kedua 2024, berdasarkan data yang dikutip dari statista. Ini mencerminkan tingginya permintaan produk kebutuhan sehari-hari.
Dengan konsumsi produk halal yang diproyeksikan mencapai Rp 4.033 triliun pada 2025. Hal ini menunjukkan bahwa preferensi pasar tidak hanya berkembang secara kuantitatif, tetapi juga mengarah pada nilai-nilai yang lebih spesifik dan relevan secara budaya.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang consumer goods, jenis-jenisnya, dan strategi pemasaran yang tepat untuk menghadapi dinamika pasar yang terus berubah. Mari kita simak!
Daftar Isi
Apa itu Consumer Goods?
Consumer goods (customer goods) atau yang sering disebut barang konsumen, adalah produk jadi yang dijual langsung kepada konsumen akhir untuk kebutuhan sehari-hari.
Barang ini termasuk dalam kategori Fast-Moving Consumer Goods (FMCG), yang berarti produk ini umumnya memiliki siklus pembelian yang cepat dengan harga terjangkau. Contoh populer adalah makanan, minuman, produk kebersihan, dan barang rumah tangga.
Secara umum, consumer goods memiliki tiga karakteristik utama:
- Cepat laku: Produk seperti makanan ringan atau minuman kemasan memiliki rotasi penjualan tinggi.
- Harga terjangkau: Membuatnya dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.
- Mudah ditemukan: Distribusi luas di supermarket, minimarket, atau toko kecil.
Baca juga: Apa itu Customer Centric? Definisi, Tujuan, & Strategi
Apa Saja Tipe Consumer Goods?
Consumer goods atau barang konsumen dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan cara konsumen menggunakannya dan tingkat pertimbangan dalam pembelian.
Setiap jenis memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi strategi pemasaran dan distribusi. Berikut adalah penjelasan tentang penggolongan consumer goods:
1. Convenience Goods (Barang Kebutuhan Sehari-hari)
Convenience goods adalah barang yang dibeli secara rutin dan tanpa banyak pertimbangan.
Produk ini biasanya memiliki harga terjangkau, tersedia luas, dan sering kali menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari, seperti sabun mandi, air mineral, atau makanan ringan.
Untuk memasarkan convenience goods, fokuslah pada peningkatan brand awareness melalui distribusi yang luas dan promosi yang menarik.
Pastikan produk tersedia di berbagai tempat seperti minimarket, supermarket, dan toko online untuk memastikan aksesibilitas konsumen.
Gunakan iklan media sosial dan televisi untuk menonjolkan keunggulan produk. Tambahkan promosi seperti diskon atau bundling untuk menarik perhatian konsumen.
2. Shopping Goods (Barang Perbandingan)
Shopping goods adalah barang yang membutuhkan pertimbangan lebih sebelum dibeli. Konsumen cenderung membandingkan harga, kualitas, dan fitur dari beberapa merek sebelum mengambil keputusan. Contoh produk ini meliputi pakaian, peralatan elektronik, dan furnitur.
Strategi pemasaran shopping goods harus menonjolkan keunggulan produk melalui konten edukatif dan informatif. Gunakan video demo, ulasan pelanggan, atau artikel yang membahas manfaat dan fitur produk.
Manfaatkan platform digital dengan iklan interaktif, simulasi produk, atau penawaran eksklusif yang mendorong konsumen untuk memilih produk Anda dibanding kompetitor. Selain itu, pastikan layanan pelanggan yang responsif untuk mendukung keputusan pembelian konsumen.
3. Specialty Goods (Barang Spesial)
Specialty goods adalah produk premium yang unik dan biasanya memiliki loyalitas merek tinggi. Konsumen rela mengeluarkan biaya lebih besar untuk barang ini karena nilai emosional atau prestise, seperti jam tangan mewah, parfum eksklusif, atau mobil premium.
Dalam pemasaran specialty goods, penting untuk membangun citra merek yang kuat dan eksklusif. Gunakan iklan emosional yang mengasosiasikan produk dengan gaya hidup tertentu atau kesuksesan.
Distribusikan produk secara terbatas untuk menciptakan kesan eksklusivitas. Berikan pengalaman pelanggan yang personal, seperti layanan uji coba eksklusif atau konsultasi khusus.
Pemasaran melalui acara bergengsi atau kolaborasi dengan influencer premium juga dapat memperkuat posisi produk di pasar.
4. Unsought Goods (Barang Tak Dicari)
Unsought goods adalah barang yang jarang dicari konsumen kecuali dalam situasi tertentu atau setelah kebutuhan mendesak. Contohnya adalah asuransi, layanan kesehatan, atau perlengkapan darurat seperti alat pemadam kebakaran.
Strategi pemasaran untuk unsought goods memerlukan pendekatan edukatif dan proaktif. Bangun kesadaran konsumen dengan memberikan informasi tentang pentingnya produk ini melalui kampanye edukasi atau seminar.
Gunakan pendekatan langsung, seperti tim sales yang menawarkan produk sambil menjelaskan manfaatnya kepada konsumen.
Buat konten pemasaran yang menggugah kesadaran, seperti video informatif tentang risiko yang bisa diatasi dengan menggunakan produk tersebut. Selain itu, tawarkan uji coba gratis atau insentif lain untuk memotivasi pembelian awal.
Baca juga: Customer Relationship: Pengertian & Perannya Dalam Bisnis
Contoh Perusahaan dan Produk Consumer Goods
Perusahaan-perusahaan consumer goods terus memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat dengan berbagai produk yang inovatif. Berikut adalah beberapa perusahaan consumer goods terkemuka beserta produk andalan mereka yang mungkin sudah sangat Anda sering temui:
1. Unilever
Unilever memimpin pasar dengan menawarkan berbagai produk dalam kategori berbeda. Mereka memproduksi:
- Home care: Rinso, Sunlight
- Personal care: Dove, Lifebuoy
- Food & beverages: Wall’s, Blue Band
2. Procter & Gamble (P&G)
P&G memperkuat posisinya di pasar dengan menyediakan produk rumah tangga dan perawatan pribadi yang relevan bagi kebutuhan sehari-hari. Mereka menawarkan:
- Pampers (popok bayi)
- Pantene (sampo dan perawatan rambut)
- Gillette (produk pencukur)
3. Nestlé
Nestlé menjawab kebutuhan konsumen dengan menciptakan produk makanan dan minuman yang mendunia, seperti:
- Milo (minuman cokelat)
- Nescafé (kopi instan)
- KitKat (camilan cokelat)
4. Coca-Cola Company
Coca-Cola Company memperkuat dominasi pasar minuman ringan dengan merek-merek populer yang mereka produksi, seperti:
- Coca-Cola
- Sprite
- Fanta
5. Indofood
Indofood memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dengan memproduksi berbagai produk populer, termasuk:
- Indomie (mi instan)
- Pop Mie (mi cup)
- Sambal Indofood
Tantangan dalam Pemasaran Produk Consumer Goods
Pemasaran produk consumer goods merupakan upaya yang dinamis, mengingat industri ini bergerak cepat dan sangat kompetitif. Memahami berbagai kendala yang mungkin muncul dapat membantu Anda mengambil langkah antisipasi yang tepat.
1. Persaingan Ketat
Industri consumer goods dipenuhi oleh banyak merek yang menawarkan produk serupa, seperti sabun mandi, makanan ringan, atau minuman kemasan.
Dengan begitu banyak pilihan, konsumen seringkali hanya melihat produk yang paling menonjol dari segi harga, kualitas, atau merek. Hal ini membuat perusahaan harus terus berinovasi agar tetap relevan di pasar.
2. Perubahan Preferensi Konsumen
Tren konsumen berubah dengan cepat. Konsumen modern semakin mengutamakan produk yang sehat, organik, dan ramah lingkungan. Generasi muda juga memilih merek yang mendukung isu sosial, seperti keberlanjutan atau transparansi dalam rantai pasok.
Bisnis yang gagal memahami dan mengikuti perubahan ini berisiko kehilangan pelanggan setia.
3. Distribusi yang Efisien
Ketersediaan produk di berbagai saluran distribusi menjadi tantangan logistik yang signifikan. Konsumen mengharapkan produk dapat diakses dengan mudah di toko fisik, minimarket, atau platform online.
Namun, menjaga efisiensi distribusi sering kali terhambat oleh biaya penyimpanan, transportasi, dan pengelolaan stok.
4. Tekanan Harga
Konsumen cenderung sensitif terhadap harga, terutama untuk barang kebutuhan sehari-hari. Di sisi lain, kenaikan biaya bahan baku, produksi, dan logistik semakin mempersempit margin keuntungan perusahaan.
Menyeimbangkan harga yang kompetitif dengan profitabilitas menjadi tantangan besar bagi banyak perusahaan.
Baca juga: 15 Tips Cara Follow Up Customer yang Efektif Hingga Closing
Bagaimana Strategi Menjual Produk Consumer Goods yang Tepat?
Melanjutkan dari tantangan dan kendala sebelumnya, berikut adalah beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk meminimalisir kerugian:
1. Tingkatkan Daya Saing melalui Keunikan Merek
Bangun keunikan merek dengan menawarkan nilai tambah yang relevan bagi konsumen. Tonjolkan keunggulan seperti kualitas produk, fitur inovatif, atau kemasan ramah lingkungan.
Memanfaatkan digital marketing untuk memperluas jangkauan audiens dan gunakan cerita merek (brand storytelling) untuk membangun hubungan emosional dengan pelanggan.
2. Adaptasi dengan Perubahan Preferensi Konsumen
Lakukan riset pasar secara berkala untuk memahami preferensi konsumen. Reformulasi produk Anda agar sesuai dengan tren seperti organik, bebas bahan kimia, atau ramah lingkungan.
Selain itu, komunikasikan misi perusahaan secara transparan melalui iklan dan media sosial untuk menarik pelanggan yang peduli terhadap isu sosial dan lingkungan.
3. Optimalkan Distribusi dengan Teknologi
Gunakan teknologi seperti perangkat lunak manajemen rantai pasok untuk mengelola stok secara real-time dan memastikan distribusi yang efisien.
Kerja sama dengan distributor yang andal dan perluas ke platform e-commerce untuk menjangkau konsumen secara luas. Pastikan produk selalu tersedia di saluran yang relevan, termasuk toko offline dan online.
4. Tekan Biaya dan Komunikasikan Nilai Produk
Terapkan efisiensi operasional untuk mengurangi biaya produksi, seperti mengoptimalkan proses manufaktur atau bernegosiasi dengan pemasok bahan baku.
Gunakan strategi pemasaran yang menonjolkan nilai produk agar konsumen memahami bahwa harga yang ditawarkan sepadan dengan kualitas yang mereka terima.
Baca juga: 25 Rekomendasi Software Aplikasi CRM Terbaik Indonesia
Perluas Jangkauan Pelanggan Bisnis Anda dengan Barantum
Menghadapi tantangan dalam pemasaran consumer goods membutuhkan alat yang tepat untuk memahami kebutuhan pelanggan, mengelola interaksi, dan meningkatkan efisiensi pemasaran.
Barantum CRM hadir sebagai solusi modern untuk membantu perusahaan menjangkau pelanggan dengan lebih baik.
Dengan fitur-fitur seperti integrasi omnichannel, pelacakan interaksi pelanggan secara real-time, dan analitik berbasis data, Anda dapat memahami preferensi konsumen dengan lebih mendalam dan menyusun strategi yang relevan.
Dengan Barantum, Anda tidak hanya menjangkau pelanggan lebih luas, tetapi juga membangun loyalitas yang kuat di pasar yang kompetitif. Jadikan teknologi ini sebagai alat untuk membawa bisnis Anda selangkah lebih maju.
Hubungi tim kami untuk konsultasi kebutuhan Anda atau free- trial selama 7 hari!
Sumber:
- https://www.statista.com/map/asia/indonesia/consumer-goods-fmcg
- https://katadata.co.id/finansial/makro/622f10bbbc328/konsumsi-produk-halal-indonesia-ditaksir-capai-rp-4033-t-pada-2025?utm_source=chatgpt.com
SEO & CRM Specialist.
I leverage advanced SEO strategies to not only build brand awareness but also drive quality leads and conversions, helping businesses achieve sustainable growth and measurable results through organic search.