Supplier Relationship Management (SRM) atau pengelolaan hubungan dengan pemasok
dalam bisnis semakin kompetitif saat ini. Bukan hanya sebuah hal wajib untuk mendukung operasional bisnis, tetapi juga sebuah strategi yang dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan perusahaan jangka panjang.
Yuk, simak penjelasan lebih lanjutnya dalam artikel berikut!
Daftar Isi
Apa Itu Supplier Relationship Management (SRM)?
Supplier Relationship Management (SRM) adalah pendekatan yang digunakan perusahaan untuk mengelola dan membangun hubungan dengan pemasok mereka. Tujuan utama SRM adalah untuk menciptakan kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan, meningkatkan efisiensi operasional, dan meminimalkan potensi gangguan dalam pasokan.
Ini lebih dari sekadar mengelola transaksi pembelian, namun juga SRM bertujuan untuk menciptakan hubungan yang produktif, berfokus pada inovasi dan peningkatan kualitas.
Dengan mengelola hubungan ini dengan lebih baik, perusahaan tidak hanya berusaha mendapatkan harga terbaik, tetapi juga berkolaborasi dengan pemasok untuk mencapai tujuan bersama.
Ini bisa meliputi peningkatan kualitas produk, pengurangan biaya, dan mencari solusi inovatif yang memberikan keuntungan kompetitif.
Baca juga: Retail CRM: Sistem CRM Terbaik Untuk Perusahaan Ritel
Pentingnya Supplier Relationship Management dalam Bisnis
Supplier Relationship Management (SRM) memiliki peranan penting dalam perusahaan karena membantu mengelola hubungan dengan pemasok secara efektif, yang esensial untuk menjaga kelancaran rantai pasokan dan meningkatkan efisiensi operasional.
SRM memungkinkan perusahaan untuk memantau kinerja pemasok secara lebih terorganisir, menjaga konsistensi kualitas produk, dan mengurangi risiko gangguan pasokan yang dapat mempengaruhi produksi.
Dengan menjalin hubungan yang lebih kuat dan kolaboratif, perusahaan dapat memperoleh harga yang lebih kompetitif, mendorong inovasi produk, serta menciptakan nilai jangka panjang.
Selain itu, SRM juga memfasilitasi deteksi masalah lebih awal, memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan proaktif dalam mengatasi potensi gangguan. Secara keseluruhan, SRM mendukung pengurangan biaya, peningkatan kualitas, dan pertumbuhan bisnis yang lebih berkelanjutan.
Baca juga: 15 Manfaat Utama CRM Dalam Pertumbuhan Bisnis Anda
Manfaat Supplier Relationship Management
Berikut adalah beberapa manfaat utama SRM yang perlu Anda ketahui:
1. Pengurangan Biaya Operasional
Dengan hubungan yang lebih baik, perusahaan dapat bernegosiasi untuk harga yang lebih baik atau syarat pembayaran yang lebih menguntungkan, yang akan menurunkan biaya operasional secara keseluruhan.
Menurut penelitian dari McKinsey & Company, perusahaan yang menerapkan SRM dengan baik bisa mengurangi biaya pengadaan antara 5% hingga 10%.
Dengan melakukan negosiasi yang lebih efektif dengan pemasok dan memperbaiki proses pengadaan, SRM membantu perusahaan mendapatkan harga yang lebih bersaing serta meningkatkan efisiensi operasional.
Selain itu, hubungan yang dikelola dengan baik dengan pemasok memungkinkan perusahaan untuk menemukan peluang penghematan biaya yang dapat memberikan manfaat jangka panjang.
Sumber: McKinsey & Company (2021), “How Supplier Relationship Management Drives Cost Savings and Innovation” – McKinsey Insights
2. Peningkatan Kualitas Produk atau Layanan
Kolaborasi yang lebih erat dengan pemasok memudahkan perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah kualitas lebih cepat, yang akan menghasilkan produk atau layanan yang lebih baik.
Kepuasan pelanggan dapat ditingkatkan dengan mempercepat waktu pengiriman dan meningkatkan kualitas produk.
Dengan membangun hubungan yang solid dengan pemasok, perusahaan dapat memastikan pasokan yang lebih stabil dan produk yang lebih berkualitas, yang pada gilirannya memperbaiki pengalaman pelanggan dan meningkatkan loyalitas terhadap merek.
Dalam laporan Forrester, disebutkan bahwa penerapan SRM yang efektif dapat menghasilkan peningkatan kualitas produk sebesar 15% hingga 20% pada perusahaan yang sudah menerapkan SRM dengan baik.
Sumber: Forrester Research (2020), “How Supplier Relationship Management Improves Customer Satisfaction” – Forrester Research
3. Mengurangi Risiko Gangguan Pasokan
Melalui komunikasi yang berkelanjutan dan evaluasi kinerja, SRM memungkinkan perusahaan untuk mengurangi risiko keterlambatan pengiriman atau gangguan lainnya yang dapat menghambat proses produksi.
Deloitte dalam laporannya menyatakan bahwa perusahaan dengan strategi SRM yang efektif dapat mengurangi risiko pasokan hingga 30%.
Dengan memperkuat hubungan dengan pemasok, perusahaan dapat lebih cepat mengenali dan mengatasi potensi gangguan pasokan, seperti yang disebabkan oleh masalah logistik, bencana alam, atau perubahan regulasi.
SRM memberikan perusahaan kemampuan untuk memiliki alternatif pemasok yang lebih baik serta strategi mitigasi risiko yang lebih solid.
Sumber: Deloitte (2021), “How Effective Supplier Relationship Management Reduces Supply Chain Risk” – Deloitte Insights
4. Mendorong Inovasi dan Kolaborasi
Dengan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan pemasok, perusahaan dapat bekerja sama untuk menciptakan solusi inovatif yang memberikan keunggulan kompetitif di pasar. Hal ini sangat penting dalam menjaga relevansi dan daya saing perusahaan.
SRM yang efektif memungkinkan perusahaan untuk menjalin kerja sama yang lebih erat dengan pemasok dalam pengembangan produk baru atau penyempurnaan produk yang sudah ada.
Menurut Boston Consulting Group (BCG), perusahaan yang membangun hubungan kolaboratif dengan pemasok dapat meningkatkan tingkat inovasi produk mereka hingga 20%. Pemasok yang terlibat dalam proses pengembangan produk akan membawa wawasan dan teknologi baru, memberikan perusahaan keunggulan kompetitif di pasar.
Sumber: BCG (2020), “The Role of Supplier Collaboration in Product Innovation” – BCG Insights
5. Peningkatan Kinerja Rantai Pasokan
Menurut laporan dari Gartner, perusahaan yang mengimplementasikan SRM dengan efektif dapat meningkatkan kinerja rantai pasokan mereka sebesar 20% hingga 30%. Peningkatan ini dicapai melalui kolaborasi yang lebih baik dengan pemasok, pengurangan biaya pengadaan, dan peningkatan ketepatan waktu pengiriman produk. Kolaborasi yang lebih erat memungkinkan perusahaan untuk lebih cepat merespons perubahan permintaan pasar dan mengurangi risiko keterlambatan produksi.
Sumber: Gartner (2020), “The Impact of Supplier Relationship Management on Supply Chain Performance” – Gartner Research
6. Peningkatan Profitabilitas
Menurut sebuah laporan dari Harvard Business Review, perusahaan yang menerapkan SRM dengan efektif dapat mengalami peningkatan margin laba antara 10% hingga 15%.
Hal ini terjadi karena pengelolaan hubungan yang baik dengan pemasok membantu mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan mendorong inovasi, yang semuanya mendukung pertumbuhan laba jangka panjang.
Dengan mengoptimalkan biaya melalui SRM, perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas secara keseluruhan.
Sumber: Harvard Business Review (2021), “How Supplier Relationship Management Can Boost Profitability” – Harvard Business Review
Baca juga: 7 Tahapan & Cara Membuat Sales Pipeline Dalam Bisnis
Tahapan Supplier Relationship Management
Setiap tahap berikut ini berkontribusi pada terciptanya kemitraan yang efektif, yang pada gilirannya mendukung efisiensi operasional dan pertumbuhan bisnis jangka panjang. Berikut adalah tahapan utama dalam SRM:
1. Identifikasi dan Pemilihan Pemasok
Langkah pertama dalam SRM adalah menilai dan memilih pemasok yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Proses ini melibatkan evaluasi kualitas produk, harga, dan kemampuan pemasok dalam memenuhi tenggat waktu pengiriman. Pemilihan pemasok yang tepat sangat penting untuk memastikan kelancaran rantai pasokan.
2. Negosiasi dan Penandatanganan Kontrak
Setelah memilih pemasok yang sesuai, tahap berikutnya adalah menyusun kontrak yang jelas dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Dalam tahap ini, perusahaan dan pemasok akan menyepakati berbagai hal, seperti harga, syarat pembayaran, dan standar kualitas produk, untuk memastikan adanya pemahaman yang sama mengenai harapan dan kewajiban masing-masing.
3. Pengelolaan Kinerja Pemasok
Setelah kontrak ditandatangani, penting untuk memantau kinerja pemasok secara berkala. Penggunaan indikator kinerja utama (KPI) membantu perusahaan untuk mengevaluasi apakah pemasok memenuhi standar yang telah disepakati. Pengelolaan kinerja ini memungkinkan perusahaan untuk segera menangani masalah yang mungkin timbul dan memastikan pasokan tetap berjalan lancar.
4. Kolaborasi dan Inovasi Bersama
Kemitraan yang kuat dengan pemasok membuka peluang untuk kolaborasi dalam meningkatkan kualitas produk dan proses. Dengan bekerja sama, perusahaan dan pemasok dapat saling berbagi ide dan inovasi untuk mengembangkan produk yang lebih baik atau meningkatkan efisiensi, memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
5. Manajemen Risiko dan Krisis
Mengidentifikasi potensi risiko yang dapat mempengaruhi pasokan adalah bagian penting dari SRM. Perusahaan perlu mengembangkan strategi mitigasi untuk mengurangi dampak risiko tersebut, baik itu terkait dengan masalah logistik, bencana alam, atau perubahan regulasi yang dapat memengaruhi kelancaran rantai pasokan.
6. Evaluasi dan Umpan Balik
Evaluasi kinerja pemasok secara rutin sangat penting untuk menjaga kualitas hubungan dan memastikan bahwa ekspektasi kedua pihak terpenuhi. Memberikan umpan balik yang konstruktif membantu pemasok untuk memperbaiki kinerjanya, sehingga hubungan tetap positif dan produktif.
7. Pemeliharaan Hubungan Jangka Panjang
Agar kemitraan tetap berkelanjutan, perusahaan harus fokus pada pemeliharaan hubungan jangka panjang dengan pemasok. Hubungan yang saling menguntungkan dan berkesinambungan akan membantu perusahaan mencapai tujuan bisnis secara lebih efisien, memperkuat rantai pasokan, dan mendorong pertumbuhan bersama.
Baca juga: 10 Tips Cara Membangun Hubungan Pelanggan Yang Loyal
Peran CRM dalam Supplier Relationship Management
CRM (Customer Relationship Management) memainkan peran penting dalam Supplier Relationship Management (SRM) dengan membantu perusahaan mengelola hubungan dan komunikasi dengan pemasok secara lebih terstruktur dan efisien.
Berikut adalah beberapa peran utama CRM dalam SRM:
1. Sentralisasi Data Pemasok
CRM memungkinkan perusahaan untuk menyimpan semua informasi tentang pemasok dalam satu tempat, termasuk kontak, kontrak, kinerja, dan riwayat transaksi, sehingga memudahkan akses dan analisis data.
2. Pemantauan Kinerja Pemasok
CRM dapat mengatur indikator kinerja utama (KPI) untuk mengevaluasi dan memonitor kinerja pemasok secara real-time, membantu perusahaan memastikan bahwa pemasok memenuhi standar yang disepakati.
3. Komunikasi yang Efisien
CRM memfasilitasi komunikasi langsung dan transparan dengan pemasok melalui berbagai saluran, seperti email, chat, dan panggilan telepon, yang dapat dipantau dan dikelola dalam satu sistem.
4. Otomatisasi Proses Pengadaan
Dengan fitur otomatisasi, CRM membantu dalam pengelolaan alur kerja pengadaan, pengingat untuk pembaruan kontrak, dan pengelolaan status pengiriman, sehingga meningkatkan efisiensi operasional.
5. Kolaborasi dan Inovasi
CRM mendukung kolaborasi antara tim internal dan pemasok dalam mengembangkan produk atau proses baru, serta berbagi informasi secara real-time untuk menciptakan nilai bersama.
Baca juga: 25 Rekomendasi Software Aplikasi CRM Terbaik Indonesia
Solusi Supplier Relationship Management dengan Barantum CRM
Barantum CRM merupakan solusi teknologi untuk Manajemen Hubungan Pemasok (SRM) yang memungkinkan perusahaan untuk mengelola data pemasok, memantau kinerja, serta berkomunikasi dengan pemasok melalui berbagai saluran dalam satu platform terpadu.
Fitur otomatisasi yang ada mempermudah proses pengadaan, seperti pengingat untuk pembaruan kontrak dan pengelolaan status pengiriman. Dengan Barantum CRM, perusahaan dapat meningkatkan kolaborasi, mendorong inovasi, dan efisiensi dalam hubungan dengan pemasok, sekaligus mengurangi biaya dan memitigasi risiko terkait pasokan.
Jadi, tunggu apalagi? Ayo mulai pakai Barantum sekarang!
SEO Specialist by day, and SEO Content Writer by night. I leverage advanced SEO strategies to not only build brand awareness but also drive quality leads and conversions, helping businesses achieve sustainable growth and measurable results through organic search.