Marketing

Mengenal OKR dan Cara Penerapannya dalam Bisnis

Setiap bisnis menghadapi tantangan dalam menyelaraskan visi besar perusahaan dengan aktivitas harian tim. Di sinilah metode OKR (Objectives and Key Results) hadir sebagai solusi yang efektif.

Dengan OKR, perusahaan dapat mengubah tujuan strategis menjadi langkah konkret yang terukur, mendorong fokus, kolaborasi, dan inovasi di semua level organisasi.

Artikel ini akan membantu Anda memahami OKR, mulai dari konsep hingga penerapannya.

Apa itu OKR?

OKR adalah singkatan dari Objectives and Key Results, yaitu sebuah metode manajemen tujuan yang membantu perusahaan menetapkan arah, melacak pencapaian, dan mendorong hasil yang lebih baik.

Konsep OKR pertama kali diperkenalkan oleh Andy Grove, salah satu pendiri Intel, pada tahun 1970-an. Grove menggunakan OKR sebagai alat untuk menyelaraskan tujuan perusahaan dengan upaya tim dan individu.

Popularitasnya meningkat setelah John Doerr memperkenalkan konsep ini ke Google pada tahun 1999. Elemen Utama dalam OKR:

1. Objective (Tujuan)

Objective adalah gambaran besar dari apa yang ingin dicapai perusahaan atau tim. Tujuan ini harus ambisius, terukur, dan mampu memotivasi. Contohnya: “Meningkatkan loyalitas pelanggan.”

2. Key Results (Hasil Utama)

Key Results adalah indikator spesifik yang menunjukkan pencapaian dari Objective. Setiap Objective biasanya memiliki 3-5 Key Results. Contoh Key Results dari tujuan di atas:

  • Meningkatkan tingkat retensi pelanggan sebesar 20%.
  • Menurunkan churn rate menjadi di bawah 5%.
  • Menambahkan fitur baru yang relevan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Baca juga: Apa itu KPI (Key Performance Indicator)? Jenis & Contohnya

Apa Perbedaan OKR vs KPI?

OKR sering kali disalah artikan sebagai KPI (Key Performance Indicators), padahal keduanya memiliki tujuan yang berbeda.

OKR berfokus pada tujuan besar yang ambisius, sementara KPI lebih berorientasi pada pengukuran performa yang spesifik dan operasional.

Contoh OKR: “Meningkatkan customer engagement di Instagram.”
Contoh KPI: “Memposting konten feed atau reels sebanyak 5x per minggu.”

OKR dirancang agar dapat berubah sesuai kebutuhan bisnis dan prioritas yang berkembang dan melibatkan seluruh tim untuk mencapai tujuan bersama.

Sedangkan KPI biasanya statis dan diukur dalam jangka waktu tertentu dan juga lebih sering digunakan untuk mengukur kinerja individu atau fungsi tertentu.

Baca juga: 3 Cara Mudah Menentukan KPI Beserta Contohnya

Apa Tujuan Penerapan OKR Dalam Bisnis?

Penerapan OKR (Objectives and Key Results) dimaksudkan untuk mencapai tujuan perusahaan secara lebih efektif. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari penerapan OKR dalam bisnis:

1. Meningkatkan Fokus Organisasi

OKR membantu perusahaan menetapkan prioritas utama yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu. Dengan memiliki tujuan yang jelas, individu dan tim dapat bekerja secara terarah dan menghindari menghabiskan waktu pada tugas-tugas yang tidak relevan.

Hal ini memastikan bahwa energi organisasi terfokus pada hal-hal yang memberikan dampak terbesar.

2. Mendorong Kolaborasi

Salah satu kekuatan OKR adalah kemampuannya untuk menyelaraskan tujuan antar tim. Dengan menggunakannya, berbagai departemen dalam perusahaan, seperti pemasaran dan penjualan, dapat bekerja sama secara erat untuk mencapai target yang sama.

Sebagai contoh, kedua tim dapat berkolaborasi dalam meningkatkan penjualan dengan meluncurkan kampanye pemasaran yang terintegrasi.

3. Memacu Inovasi

Karena OKR sering kali dirancang agar bersifat ambisius, karyawan terdorong untuk berpikir kreatif dan keluar dari zona nyaman.

Hal ini menciptakan budaya inovasi dalam organisasi, di mana setiap orang mencari cara baru untuk mengatasi tantangan dan mencapai tujuan yang lebih tinggi.

4. Mengukur Keberhasilan Secara Transparan

Dengan adanya Key Results yang terukur, perusahaan dapat mengevaluasi keberhasilan pencapaian dengan lebih objektif dan transparan.

Setiap hasil yang dicapai dapat dilihat oleh seluruh tim, sehingga mendorong akuntabilitas dan memberikan gambaran yang jelas tentang progres perusahaan.

5. Membantu Perusahaan Menerjemahkan Strategi ke dalam Tindakan

Adanya tujuan yang jelas memungkinkan strategi perusahaan yang kompleks diterjemahkan menjadi tindakan konkret di tingkat operasional.

Dengan begitu, setiap karyawan memiliki pemahaman yang jelas tentang bagaimana tugas mereka berkontribusi langsung terhadap tujuan strategis organisasi.

new cta_crm_106

Cara Membuat OKR

Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat OKR yang efektif:

1. Tentukan Objective yang Ambisius dan Terukur

Objective harus mencerminkan tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan.

Misalnya, “Meningkatkan pengalaman pelanggan di platform e-commerce.” Semakin spesifik tujuan akan semakin baik. Gunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound.) untuk membuat goal yang spesifik

2. Tentukan Key Results yang Spesifik

Setiap Objective harus memiliki Key Results yang dapat diukur. Untuk contoh di atas:

  • Meningkatkan Net Promoter Score (NPS) menjadi 80.
  • Mengurangi waktu respons customer service menjadi kurang dari 1 menit.
  • Menambahkan 5 fitur baru sesuai permintaan pelanggan.

3. Komunikasikan ke Seluruh Tim

Pastikan semua karyawan memahami tujuan OKR dan peran mereka dalam mencapainya. OKR yang baik adalah yang transparan dan dapat diakses oleh semua pihak di organisasi.

4. Tinjau Secara Berkala

Setiap minggu atau bulan, tinjau progres OKR untuk memastikan tetap relevan dengan prioritas perusahaan.

Contoh OKR Perusahaan

Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah beberapa contoh OKR yang relevan untuk berbagai tujuan bisnis:

1. Bidang Pemasaran

Objective: Meningkatkan brand awareness di media sosial.
Key Results:

  • Menambah 10.000 followers Instagram dalam 6 bulan.
  • Meluncurkan 3 kampanye iklan kreatif pada platform media sosial utama.
  • Meningkatkan engagement rate hingga 20%.

2. Bidang Penjualan

Objective: Meningkatkan pendapatan dari pelanggan baru.
Key Results:

  • Menambah 100 pelanggan baru dalam satu kuartal.
  • Menyelesaikan 20 demo produk per minggu.
  • Meningkatkan nilai rata-rata transaksi sebesar 15%.

3. Bidang Operasional

Objective: Meningkatkan efisiensi proses kerja tim.
Key Results:

  • Mengurangi waktu penyelesaian tugas rutin sebesar 30%.
  • Melatih 50% staf menggunakan alat kolaborasi baru dalam 3 bulan.
  • Menyelesaikan digitalisasi semua dokumen operasional dalam waktu 6 bulan.

Baca juga: 25 Rekomendasi Software Aplikasi CRM Terbaik Indonesia

Memantau OKR Perusahaan dengan Barantum CRM

Aplikasi CRM Barantum

Penerapan objektif result yang terukur memerlukan alat yang tepat untuk memastikan setiap progres dapat dipantau secara real-time dan hasilnya dapat dievaluasi dengan mudah.

Barantum CRM adalah solusi yang dirancang untuk membantu perusahaan mengelola dan memantau OKR dengan lebih efektif.

Dengan fitur dashboard yang intuitif, Barantum CRM memungkinkan setiap tim untuk memantau perkembangan Key Results secara langsung. Anda dapat dengan mudah melihat apa yang sudah tercapai dan apa yang masih perlu ditingkatkan.

Hubungi tim Barantum sekarang untuk penjelasan tentang fitur lebih detailnya!

Sumber:

– https://1000startupdigital.id/okr-cara-jitu-jadi-startup-nomor-satu/

Tertarik dengan Barantum?

all product
Barantum adalah penyedia solusi aplikasi CRM, Omnihannel Chat, Call Center Software dan WhatsApp Business API terbaik di Indonesia. Segera konsultasi kebutuhan bisnis Anda dengan tim profesional kami.

Hubungi sekarang
1
💬 Chat disini!
Scan the code
Halo, selamat datang di blog Barantum. 👋

Anda bisa menghubungi kami dengan mengklik "Hubungi sekarang".