Banyak bisnis menghadapi masalah yang sama: prospek datang, tertarik, tetapi kemudian menghilang begitu saja tanpa melakukan transaksi.

Email marketing yang dikirim tidak terbaca, leads yang dihasilkan dari iklan tidak pernah ditindaklanjuti dengan cepat, dan tim penjualan kesulitan dalam mengelola ribuan data pelanggan secara manual.

Inilah mengapa Marketing Automation menjadi kunci dalam mengoptimalkan strategi pemasaran modern. Dengan otomatisasi, bisnis dapat memastikan setiap prospek mendapatkan respon cepat.

Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel dibawah ini.

Apa itu Marketing Automation?

Marketing Automation adalah teknologi yang digunakan untuk mengotomatiskan proses pemasaran, mulai dari email marketing, segmentasi pelanggan, manajemen prospek, hingga analisis performa kampanye.

Dengan kata lain, ini adalah alat yang membantu bisnis mengelola strategi pemasaran secara otomatis, sehingga lebih efisien dan efektif.

Pilar utama dalam Marketing Automation meliputi:

  • Lead Management: Otomatisasi proses penangkapan, pemeliharaan, dan konversi prospek.
  • Customer Journey Mapping: Menyusun pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi berdasarkan perilaku mereka.
  • Personalized Communication: Mengirimkan pesan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan.
  • Analytics & Reporting: Memberikan insight berbasis data untuk meningkatkan efektivitas kampanye

Baca juga: Analytical CRM: Pengertian, Peran, Manfaat dan Contohnya

Kenapa Marketing Automation itu Penting untuk Bisnis?

Banyak bisnis mengalami tantangan dalam mengelola komunikasi pelanggan secara manual, terutama ketika jumlah prospek semakin besar.

Marketing Automation memungkinkan bisnis untuk tetap terhubung dengan pelanggan tanpa harus menghabiskan banyak waktu dan tenaga.

Menurut Forrester Research, perusahaan yang menggunakan Marketing Automation mengalami peningkatan konversi sebesar 77% dan efisiensi pemasaran meningkat hingga 80%.

Selain itu, berdasarkan laporan dari Salesforce, 67% pemasar yang menggunakan Marketing Automation merasakan peningkatan efisiensi dalam menangani prospek dan pelanggan.

Marketing Automation dirancang untuk membantu bisnis mencapai tujuan pemasaran dengan lebih efektif. Beberapa manfaat utama meliputi:

  • Menjaga Konsistensi Komunikasi – Dengan otomatisasi, bisnis dapat menjaga komunikasi yang konsisten dengan pelanggan.
  • Meningkatkan Efisiensi Tim – Mengurangi pekerjaan manual dan meningkatkan produktivitas tim pemasaran.
  • Mengoptimalkan Pengalaman Pelanggan – Dengan personalisasi pesan, pelanggan akan lebih engaged dengan bisnis.
  • Mempercepat Siklus Penjualan – Membantu lead lebih cepat berpindah dari tahap awareness ke pembelian.
  • Menganalisis Performa Secara Akurat – Memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data.

Baca juga: Mengenal Cara Kerja CRM dan Cara Penggunaan yang Tepat

Bagaimana Cara Kerja Marketing Automation?

Marketing Automation bekerja dengan memanfaatkan kombinasi data pelanggan, integrasi sistem, dan otomatisasi proses pemasaran. Berikut adalah alur kerja umum dalam Marketing Automation:

1.Mengumpulkan Data dari Berbagai Sumber

Sistem marketing automation mengumpulkan data pelanggan dari berbagai sumber seperti website, media sosial, CRM, email, dan e-commerce. Saat pengguna mengisi formulir, mengklik tautan, atau mengunjungi halaman tertentu, sistem merekam interaksi ini dalam basis data.

2. Menyimpan Data di Database Terpusat

Setelah sistem mengumpulkan data, sistem menyimpannya dalam database yang terpusat. Setiap interaksi pelanggan ditandai dengan atribut khusus seperti nama, email, produk yang dilihat, atau aktivitas terbaru. Dengan struktur ini, sistem memudahkan bisnis untuk mengakses dan memproses data dalam berbagai skenario pemasaran.

3. Menganalisis Perilaku Pelanggan dengan AI dan Machine Learning

Sistem marketing automation memproses data pelanggan dengan AI dan machine learning. Sistem mendeteksi pola perilaku pelanggan, seperti seberapa sering mereka membuka email, mengunjungi halaman produk, atau meninggalkan keranjang belanja.

Dengan analisis ini, sistem menentukan strategi pemasaran yang paling sesuai untuk setiap pelanggan.

4. Menentukan Rules dan Trigger Otomatis

Sistem menerapkan aturan otomatis berdasarkan perilaku pelanggan. Misalnya:

Jika pelanggan mengunduh e-book, sistem memicu serangkaian email edukasi.
Jika pelanggan tidak menyelesaikan pembelian dalam waktu 24 jam, sistem mengirimkan email pengingat.

Jika pelanggan berinteraksi dengan chatbot, sistem menyimpan percakapan tersebut dan mengirimkan follow-up otomatis melalui email atau WhatsApp.

5. Menjalankan Workflow Otomatis

Sistem mengotomatiskan pengiriman email berdasarkan perilaku pelanggan. Jika pelanggan berlangganan newsletter, sistem mengirimkan email selamat datang secara otomatis.

Jika pelanggan membuka email pertama tetapi tidak mengambil tindakan, sistem mengirimkan email lanjutan dengan strategi yang lebih persuasif. Dengan pendekatan ini, bisnis memastikan komunikasi yang berkelanjutan tanpa harus mengirim email secara manual.

6. Melacak Performa Kampanye secara Real-Time

Sistem memantau setiap langkah dalam kampanye secara real-time. Jika email dibuka, sistem merekam berapa kali dibuka dan apakah pelanggan mengklik tautan di dalamnya.

Jika pelanggan berhenti merespons, sistem menyesuaikan strategi dengan mengubah pesan atau menargetkan ulang pelanggan di saluran lain.

7. Mengotomatisasi Follow-Up dan Lead Nurturing

Jika pelanggan belum siap membeli, sistem menjaga komunikasi dengan mengirimkan konten edukatif dan penawaran khusus secara berkala.

Jika pelanggan mulai tertarik (misalnya, dengan membuka beberapa email atau mengunjungi halaman harga), sistem mengeskalasi lead ini ke tim sales untuk segera ditindaklanjuti.

new cta_crm_110

Apa Saja Contoh Penerapan Marketing Automation?

1. Email Marketing Automation

Contoh:

  • Welcome Email Series: Saat pelanggan baru mendaftar di situs, sistem secara otomatis mengirimkan email selamat datang dan edukasi tentang produk atau layanan.
  • Drip Campaigns: Email bertahap yang dikirim berdasarkan perilaku pengguna, misalnya jika pelanggan tidak membuka email pertama, sistem mengirim email kedua dengan subject yang lebih menarik.
  • Cart Abandonment Emails: Jika pelanggan meninggalkan keranjang belanja tanpa menyelesaikan transaksi, sistem mengirim email pengingat dengan diskon atau testimoni untuk mendorong pembelian.

2. Lead Scoring & Nurturing Automation

Contoh:

  • Menggunakan sistem CRM untuk menilai calon pelanggan berdasarkan interaksi mereka dengan website, email, dan media sosial.
  • Lead dengan skor tinggi otomatis dikirim ke tim sales untuk dihubungi.
  • Lead dengan skor rendah masuk ke nurtured campaign yang mengirim konten edukatif secara bertahap untuk meningkatkan minat.
  • Tools yang digunakan: HubSpot, Marketo, Pardot, Barantum CRM

3. Social Media Automation

Contoh:

  • Auto-scheduling posts: Konten media sosial di posting secara otomatis berdasarkan kalender konten.
  • Auto-replies & Chatbots: Menggunakan chatbot di Facebook Messenger atau WhatsApp untuk menjawab pertanyaan umum dan mengarahkan pelanggan ke tim sales.
  • Social listening: Sistem otomatis memantau sebutan merek di media sosial dan memberikan alert jika ada mention atau komentar negatif.
  • Tools yang digunakan: Hootsuite, Buffer, Sprout Social, Barantum Omnichannel

4. Customer Retention & Loyalty Automation

Contoh:

  • Loyalty Program: Otomatis memberikan poin kepada pelanggan setelah melakukan pembelian, yang bisa ditukar dengan diskon atau hadiah.
  • Automated Re-engagement Campaigns: Jika pelanggan tidak aktif selama 30 hari, sistem mengirim email dengan penawaran khusus atau pengingat produk.
  • Tools yang digunakan: Barantum CRM, LoyaltyLion, Smile.io

5. WhatsApp & Omnichannel Automation

Contoh:

  • WhatsApp Business API: Otomatis mengirim notifikasi pesanan, pengingat pembayaran, atau follow-up setelah pembelian.
  • Chatbot WhatsApp & Live Chat: Menjawab pertanyaan pelanggan 24/7 sebelum diteruskan ke agen manusia.
  • Omnichannel Customer Support: Mengintegrasikan WhatsApp, Instagram DM, Facebook Messenger, dan email ke dalam satu dashboard untuk membalas pesan lebih cepat.
  • Tools yang digunakan: Barantum Omnichannel, Twilio, Zoko

6. Ads Retargeting & Automation

Contoh:

  • Dynamic Retargeting Ads: Jika pengguna mengunjungi halaman produk tapi tidak membeli, sistem menampilkan iklan khusus di Facebook, Instagram, atau Google Ads.
  • Lookalike Audience Automation: Menggunakan data pelanggan lama untuk menemukan audiens serupa secara otomatis dan menjalankan iklan ke mereka.
  • Behavior-based Ads: Jika pengguna membaca artikel tertentu di blog, mereka akan ditargetkan dengan iklan produk yang relevan.
  • Tools yang digunakan: Facebook Ads Manager, Google Ads, AdRoll

7. CRM & Sales Pipeline Automation

Contoh:

  • Lead Distribution: Saat ada lead masuk dari landing page, CRM otomatis menetapkan lead ke tim sales berdasarkan wilayah atau kriteria lainnya.
  • Automated Follow-Up Reminders: Jika seorang sales tidak menindaklanjuti lead dalam 48 jam, sistem mengirim pengingat otomatis.
  • Proposal & Contract Automation: Sistem mengotomatiskan pengiriman proposal dan kontrak menggunakan template yang telah diatur sebelumnya.

Baca juga: 17 Marketing Automation Tools Terbaik untuk Bisnis

Marketing Automation dengan Menggunakan Barantum CRM

Aplikasi CRM Barantum

Marketing automation memungkinkan bisnis mengelola prospek, mengotomatiskan komunikasi, dan meningkatkan konversi pelanggan dengan lebih efisien.

Melakukan marketing automation dengan Barantum CRM, memungkinkan bisnis untuk mengelola prospek, mengotomatiskan komunikasi, dan meningkatkan konversi pelanggan dengan lebih efisien.

Dengan Barantum CRM, Anda dapat memudahkan dan mengotomatiskan distribusi lead potensial, menjalankan drip campaigns melalui WhatsApp, serta memantau interaksi pelanggan dalam satu platform terintegrasi.

Kelebihan menggunakan WhatsApp dibandingkan email terletak pada tingkat konversi dan open rate yang lebih tinggi, memastikan pesan Anda lebih cepat diterima dan direspons oleh pelanggan. Solusi ini membantu bisnis meningkatkan produktivitas tim sales dan marketing secara signifikan, serta mempercepat pertumbuhan bisnis Anda.

Referensi:

  • https://www.salesforce.com/marketing/automation/benefits/
  • https://blog.hubspot.com/marketing/marketing-automation-benefits
  • https://www.salesforce.com/in/marketing/automation/guide/

Tertarik dengan Barantum?

all product
Barantum adalah penyedia solusi aplikasi CRM, Omnihannel Chat, Call Center Software dan WhatsApp Business API terbaik di Indonesia. Segera konsultasi kebutuhan bisnis Anda dengan tim profesional kami.
Hubungi sekarang
1
💬 Chat disini!
Scan the code
Halo, selamat datang di blog Barantum. 👋

Anda bisa menghubungi kami dengan mengklik "Hubungi sekarang".