Daftar Isi
Kini, sebagian besar bisnis melakukan penjualan secara virtual. Apakah itu?
Pandemi meninggalkan sebuah kebiasaan baru bagi beberapa pebisnis yang masih menerapkan aktivitas penjualan secara tradisional. Kebiasaan baru itu adalah menjual produk atau layanan secara virtual melalui sosial media dan e-commerce. Penjualan jarak jauh atau virtual menjadi kebiasaan baru bahkan ketika efek pandemi mereda. Untuk itu, perlu adanya ketrampilan khusus serta tips dan strategi dalam menjalankan aktivitas penjualan ini. Mari lihat semua aspek dalam penjualan virtual untuk temukan tips terbaik.
Pencarian pelanggan potensial (prospecting) secara virtual
Prospecting sangat penting untuk membuat jalur penjualan. Tanpa itu, tidak ada yang bisa menjalankan proses penjualan. Ketika pandemi melanda, pencarian calon pelanggan menjadi sulit. Meskipun mudah untuk menemukan pembeli secara online, menyiapkan iramanya tetap menjadi tantangan. Meskipun demikian, beberapa alat dan strategi tersedia untuk menjaring prospek di dunia virtual.
Misalnya, tren baru yang kita lihat adalah social selling. Penjualan sosial mengacu pada penggunaan saluran media sosial perusahaan Anda untuk terhubung dengan prospek dan mengembangkan koneksi dengan mereka. Poin-poin dalam penjualan sosial adalah:
- Memanfaatkan jejaring sosial
- Memerlukan sebuah upaya tim. Setiap orang harus berkomentar, memposting pembaruan, dan terlibat dengan audiens
- Memberikan wawasan kepada prospek tentang siapa Anda.
Penjualan sosial bukan hanya tentang memposting konten di media sosial oleh tim pemasaran . Aktivitas ini melibatkan semua orang, mulai dari tim penjualan hingga direktur dan eksekutif yang berpartisipasi. Orang ingin tahu tentang perusahaan Anda, bagaimana orang-orangnya, jadi media sosial adalah cara terbaik untuk terlibat dengan prospek secara online.
Jangan ragu untuk DM (Direct Message) prospek Anda. Jangan berpikir bahwa DM bersifat informal. Anda dapat menggunakan saluran sosial dan tetap profesional.
Terlepas dari strategi penjualan sosial, Anda dapat menggunakan teknik evergreen berikut dalam mendapatkan calon pelanggan virtual:
- Buat acara dan webinar online
- Menghadiri konferensi virtual
- Berpartisipasi dalam komunitas
Sekarang, ada dua jenis komunitas yang mungkin relevan bagi Anda. Salah satunya adalah komunitas penjualan, tempat Anda bergaul dengan rekan-rekan Anda. Lainnya adalah komunitas tempat prospek Anda berkumpul. Bergabunglah dengan komunitas tersebut dan terlibat dalam diskusi di sana.
Baca juga: Cara Mengoptimalkan Profil LinkedIn Anda Untuk Penjualan
Keterlibatan pelanggan virtual
Sebelumnya, pertemuan dalam penjualan bisa berlangsung lebih dari satu jam. Namun dalam pengaturan virtual, durasi pertemuan rata-rata berkurang menjadi 20-30 menit. Ini berarti Anda harus langsung ke intinya – tanpa terlalu banyak formalitas.
Jika satu atau dua pertemuan pertama Anda berharga, meskipun mungkin singkat, prospek akan membuka pintu untuk interaksi masa depan yang lebih komprehensif. Tapi pastikan Anda memulai dan mengakhiri tepat waktu. Orang-orang mungkin tidak menunggu Anda lebih dari 5 menit, dan mereka juga tidak akan menghargainya jika rapat berlangsung terlalu lama.
Kiat untuk rapat virtual yang lebih baik:
- Batasi jumlah orang dalam panggilan
- Uji penerangan dan mikrofon dan hindari gangguan / kebisingan latar belakang
- Pertahankan webcam Anda dan fokus pada kamera
- Panggil nama tertentu selama percakapan
- Siapkan agenda dan kemungkinan pertanyaan
- Batasi pertemuan pertama Anda hanya 20 menit, 45 menit untuk pertemuan kedua, dan 30-60 menit untuk pertemuan berikutnya.
Para ahli menyarankan bahwa pertemuan 20 menit selama berminggu-minggu akan melibatkan prospek lebih baik daripada pertemuan maraton dalam seminggu. Perlu Anda ketahui bahwa tidak semua pertemuan akan menghasilkan konversi. Kadang-kadang, prospek belum siap untuk membeli. Oleh karena itu, miliki rencana keterlibatan pelanggan. Terlibat dengan mereka melalui acara dan konten yang relevan.
Pastikan Anda melacak setiap interaksi dengan prospek Anda di seluruh saluran. Selain itu, gunakan alat untuk memindahkannya secara otomatis dalam alur penjualan berdasarkan aktivitas yang menunjukkan niat membeli. Jika Anda berencana untuk terlibat dengan pembeli melalui kampanye email, berikut beberapa sarannya.
- Ikuti pendekatan terstruktur saat menulis cold email. Pesan harus berisi pernyataan masalah, solusi yang ditawarkan oleh produk Anda, dan ajakan bertindak (CTA)
- Rangkai pesan Anda dalam 75-100 kata
- Mintalah pendapat mereka. Jangan jadikan email Anda sebagai komunikasi satu arah, di mana Anda hanya terus mengirim email tanpa mendapat tanggapan dari prospek.
Orientasi pelanggan
Orientasi pelanggan adalah proses membuat pengguna baru mengenal produk Anda. Cara Anda mengarahkan pelanggan akan menentukan hubungan Anda dengan mereka. Orientasi juga memiliki dampak langsung pada CLV (customer lifetime value).
Banyak orang mengira proses penjualan berakhir setelah pelanggan melakukan transaksi. Kenyataannya, tim penjualan atau tim layanan pelanggan masih membimbing pelanggan dalam menggunakan produk. Meskipun perusahaan mungkin memiliki tim layanan pelanggan yang terpisah, tim penjualan memainkan peran penting dalam membuat pelanggan nyaman dengan produk. Hal ini karena pelanggan telah mempercayai tim penjualan.
Tren lain yang membanjiri dunia digital adalah orientasi pelanggan otomatis, di mana pelanggan bergabung sendiri melalui portal layanan mandiri. Namun, tidak semua pelanggan terbiasa dengan proses orientasi virtual. Oleh karena itu, Anda harus memandu mereka melalui langkah-langkah untuk memastikan orientasi yang lancar.
Berikut adalah beberapa tips bermanfaat:
- Tetapkan harapan yang tepat. Artinya, tunjukkan kepada mereka di mana mereka berada dalam proses dan berapa lama lagi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses dan memulainya.
- Hancurkan semuanya. Alih-alih menjelaskan persyaratan sekaligus, buat orientasi menjadi lebih sederhana dengan memecahnya menjadi beberapa langkah. Ini akan mengurangi beban kognitif pada pengguna.
- Sorot fitur baru dan penting. Jangan berasumsi pengguna akan mengetahui semuanya sendiri. Juga tidak percaya bahwa mereka akan mengingat semuanya dari panggilan penjualan Anda.
- Biarkan mereka menemukan produk Anda. Alih-alih memberi makan setiap informasi, biarkan pengguna terlibat dengan penawaran Anda dengan menjelajahi berbagai hal sendiri. Ini akan membuat minat mereka pada produk Anda tetap hidup.
- Siapkan video tutorial. Tutupi aspek sulit dari produk Anda melalui video petunjuk.
- Tetap berhubungan. Sebagai orang yang memperkenalkan mereka ke perusahaan Anda, mintalah kesejahteraan, umpan balik, dan apakah Anda dapat membantu mereka lebih jauh secara teratur.
Baca juga:
Channel Marketing Terpopuler Untuk B2B dan B2C di Tahun 2022
6 Taktik Mantapkan Strategi Marketing Omnichannel
Kompetensi untuk penjualan virtual
Sebelumnya, tugas yang didukung teknologi dianggap sebagai keterampilan opsional atau keterampilan yang baik untuk dimiliki. Sekarang, hal itu sudah menjadi kebutuhan. Tidak hanya itu, teknologi juga membantu tim penjualan menjadi lebih produktif, membuat keputusan yang cerdas, dan menjual lebih cepat. Namun, penjualan virtual itu sulit.
Pada intinya, Anda harus memiliki:
- Kemampuan dan ambisi untuk bekerja secara digital
- Memahami data dan alat digital
- Kemampuan untuk berkoordinasi dengan tim internal, vendor eksternal, dan pelanggan
Kami membawa Anda selangkah lebih maju dalam proses penjualan virtual Anda. Kami telah memungkinkan perusahaan rintisan dan perusahaan besar untuk melakukan penjualan berkecepatan tinggi di lingkungan virtual. Coba uji coba aplikasi Barantum CRM sekarang dan lihat bagaimana kami dapat mengubah bisnis Anda. Klik di sini untuk lihat keajaiban kami!
As CRM Specialist and SEO Content Writer I craft compelling content that enhances brand identity and drives engagement, leveraging my expertise to connect with audiences and boost conversions.