Apa yang dinyatakan oleh Gubernur Bank Indonesia itu memang bukan ucapan tanpa dasar. Kita bisa lihat disepanjang tahun 2024 saja nilai transaksinya sudah mencapai Rp204,5 triliun. Sedangkan tahun 2024 lalu naik cukup tinggi menjadi Rp253 triliun. Jika di tahun 2021 prediksinya mencapai Rp337 triliun itu adalah angka yang optimistis.
Pernyataaan itu bukan hanya berasal dari sumber transaksi e-commerce semata. Tetapi dibidang yang lain, seperti misalnya transaksi dengan menggunakan uang elektronik juga mengalami peningkatan yang cukup menarik. Dari tahun 2024 yang masih berada di angka Rp145,2 triliun naik menjadi Rp201 triliun di tahun 2024 dan pada tahun 2021 ini angkanya akan meningkat menjadi Rp266 triliun.
Jika nilai bisnisnya saja sudah meningkat begitu menariknya. Sudah pasti sektor industrinya sendiri akan mengalami perubahan atau perkembangan yang membuat potensinya semakin menarik. itu bisa kita lihat dari perkembangan bisnis ecommerce yang ada di tahun 2024 dan 2024. Setidaknya dari kedua tahun terakhir kita bisa melihat adanya perubahan yang cukup signifikan dari bisnis di sektor industri ecommerce.
Kondisi ini memang terbawa dampak dari mulai meningkatnya kesadaran konsumen bahwa teknologi bisa menjadi solusi dari sistem atau mekanisme bisnis ritel yang saat ini terkena dampak covid. Sehingga belanja bisa dilakukan dengan menggunakan model transaksi online. Sehingga dari sini kita bisa melihat kondisi yang terjadi pada masa lalu yang berdampak pada peningkatan nilai transaksi di industri ecommerce :
- Mulai terjadinya perubahan dan pengembangan segmen market dalam bisnis e-commerce. Dari yang awalnya Jawa minded, saat ini sudah menyebar ke luar Jawa. Hal itu di tandai dengan penyebaran daya beli masyarakat pada saat hari Belanja Online tahun 202, terjadi peningkatan belanja dari luar Pulau Jawa, seperti Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.
- Bahwa ternyata pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia di dominasi oleh beberapa jenis produk saja. Seperti misalnya fesyen, consumer goods, maupun produk-produk kecantikan dan kesehatan.
- Satu hal yang cukup menarik dari karakter konsumen Indonesia adalah, bahwa konsumen di era modern selalu memiliki kebiasaan shopping dengan menggunakan platform online dan offline. Data yang di buat oleh konsultan McKinsey, 20 % pelanggan Indonesia akan melakukan riset produk di toko online, tetapi pada akhirnya akan berbelanja di toko offline.
Sementara untuk memprediksi bagaimana angka yang di utarakan oleh Gubernur B.I Perry Warjiyo menyangkut besarnya angka yang kemungkinan di capaitahun 2021 sebesar Rp 337 triliun. Kita bisa memprediksi dengan melihat kemungkinan perkembangan bisnis yang ada di sektor industri ecommerce . Setidaknya ada 3 prediksi perkembangan bisnis ecommerce yang akan terjadi di tahun 2021 dengan melihat kondisi yang ada di tahun 2024/2024 :
- Terjadinya peningkatan atau jumlah yang cukup besar dengan mulai banyaknya bermunculan model pembayaran online. Dengan cara seperti ini maka transaksi akan bisa dilakukan dari mana saja dengan tanpa adanya ikatan waktu dan tempat.
- Sektor industri logistik akan bisa menjadi bagian terdepan dari industri e-commerce sebagai pendukung utama guna memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen. Karena saat ini konsumen sudah lebih mengandalkan platform e-commerce untuk bertransaksi. Sehingga harapannya masalah pengiriman menjadi hal yang lebih utama.
- Adanya kecenderungan dari para mitra brand dan penjual untuk melakukan implementasi strategi dari sistem bisnis yang lebih inovatif. Dimana strategi digital menjadi salah satu target yang mesti menjadi perhatian para pelaku bisnis.
WHATSAPP BUSINESS API, SOLUSI TERKINI PELAKU BISNIS E-COMMERCE
Dengan melihat kondisi yang ada di tahun 2024 / 2024, maka pelaku bisnis yang saat ini berkecimpung di industri ecommerce mesti melakukan serangkaian strategi yang memungkinkan dirinya mampu meraih besarnya kesempatan yang bisa di capai. Kondisi itu seharusnya bisa di antisipasi oleh pelaku bisnis dengan cukup baik. Melihat dari data yang disampaikan oleh analisa Ernst & Young dengan 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna aktif telepon pintar, bisa di prediksi industri e-commerce menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.
Besarnya potensi yang bisa di dapat dari industri e-commerce memang belum maksimal. Hal itu salah satunya di sebabkan karena belum optimalnya penggunaan media pendukung untuk meningkatkan revenue bagi pelaku bisnisnya . Padahal jika kita tahu, saat ini begitu mudahnya pelaku bisnis bisa memanfaatkan beragam aplikasi yang bisa mendukung bisnis mereka. Dimana salah satunya adalah penggunaan WhatsApp Business API. Sebuah aplikasi yang di kembangkan oleh WhatsApp, saat ini menjadi salah satu media komunikasi bisnis yang begitu menarik.
Bukan saja menarik karena mudah dalam penggunaanya, tetapi WhatsApp Business API itu sendiri memiliki beragam fitur yang mampu menjadi strategi promosi dan marketing yang cukup potensial bagi pelaku bisnis. itulah yang membuat WhatsApp Business API menjadi pilihan terkini pelaku bisnis dalam berkomunikasi, tidak saja dalam internal bisnis mereka tetapi juga untuk komunikasi bisnis dengan pihak external mereka.
KENAPA WA BUSINESS API SAAT INI DIMINATI PELAKU BISNIS E COMMERCE
Dibanding dengan aplikasi komunikasi sejenis, memang WhatsApp Business API memiliki beberapa fitur yang bisa dikatakan unggulan. Dan diantara beberapa fitur tersebut ada sekitar 5 fitur istimewa yang pada akhirnya membuat para pelaku bisnis beralih menggunakan WhatsApp Business API dalam menjalankan operasional bisnis mereka.
Fitur Profil ( Penjelasan soal pengguna WhatsApp Business API)
Ada dua komponen yang masuk dalam kategori fitur profil yaitu Nama Akun dan Profil diri ( bisnis ). Satu hal yang membedakannya adalah bahwa untuk WhatsApp Business bahwa penamaan akun nya ada beberapa ketentuan. Sedangkan untuk Profil pada WhatsApp Bisnis salah satu kelebihannya adalah, karena bisa memuat beberapa informasi bisnis . Mulai dari nama, alamat, kategori bisnis, deskripsi, email, dan situs website. Menu informasi tersebut tidak terdapat pada Profil.
Fitur Pesan ( Message )
Hal menarik kedua yang dimiliki WhatsApp Business API adalah bahwa fitur pesan memiliki 4 model pesan. Sehingga pengguna bisa menyesuaikan konteks pesan yang akan dikirimkan sesuai dengan kebutuhan bisnisnya. (a) Away Message : Sistem dari balas pesan ini akan secara otomatis bekerja pada saat pesan dari customer/klien masuk ketika diluar jam kantor/ bisnis sedang tidak beroperasi. Dengan kondisi seperti ini maka klien tidak akan menunggu balasan pesan terlalu lama (b) Greeting Message : merupakan balasan pesan langsung yang ditujukan kepada customer/klien ketika pertama kali melakukan pengiriman pesan (c) Quick replies : sebuah fitur yang cukup membantu bagi perusahaan untuk menjawab pesan isinya relatif sama dari customer. Sehingga dengan fitur ini banyak kemudahan yang bisa di dapat. Perusahaan hanya membuatkan template balasan pesan untuk pertanyaan yang sering di tanyakan.
Sedangkan satu fitur lain yang bisa di kelompokan dalam fitur pesan ( message) adalah Label. Fungsi dari fitur ini adalah untuk mengelompokkan pesan yang masuk, dimana model pengelompokannya adalah : Pesan yang tujuannya adalah prospek, pesan masuk baru dari customer, pesan yang berhubungan dengan masalah keuangan / pembayaran, dan pesan selesai/ pesan yang mengakhiri proses transaksi atau bertanya.
Fitur Katalog ( Fitur informasi tentang produk yang berupa barang atau jasa )
Inilah yang menarik dari WhatsApp Business API, karena selain bisa di gunakan untuk media komunikasi bisnis. Aplikasi ini juga bisa di gunakan sebagai media promosi dan promo produk yang di miliki perusahaan. Dimana fitur katalog yang dimaksud bukan sekadar gambar atau photo semata. Tetapi memang di fitur ini perusahaan bisa memberikan penjelasan detail terkait produk yang di tawarkan oleh perusahaan. Dengan adanya fitur ini maka memudahkan perusahaan dalam melakukan aktivitas marketing dan promosi, karena bisa menggunakan aplikasi WhatsApp Business tersebut.
Fitur Statistik ( Fitur yang akan memberikan analisa bagaimana proses pesan di lakukan)
Dengan adanya fitur statistik ini memang membuat pekerjaan jadi lebih fokus. Karena pesan yang belum di balas, atau pesan yang sudah lama belum terbalas bisa cepat di analisa dan diberikan Followup tindakan. Dengan model seperti ini, maka user ( admin ) yang memegang akun WhatsApp Business API akan dengan mudah melakukan kontroling dan maintenance dari semua pesan yang ada di akun tersebut.
Fitur Kategori Bisnis ( Fitur ini memberikan pilihan perusahaan jenis bisnis apa di jalankan)
Setiap perusahaan sudah pasti memiliki spesifikasi bisnis, dengan adanya fitur kategori dalam WhatsApp Business API maka hal itu di permudah. Perusahaan tinggal memiliki jenis bisnis sesuai dengan pilihan yang telah di sediakan, tetapi jika memang pilihan tersebut tidak ada maka perusahaan bisa menentukan pilihan dengan memilih Kategori lain-lain sebagai jenis bisnisnya. Dengan model seperti ini maka customer akan lebih mudah untuk memahami lebih cepat bisnis yang di jalankan oleh perusahaan.
CRM Specialist and SEO Content Writer.
As CRM Specialist and SEO Content Writer I craft compelling content that enhances brand identity and drives engagement, leveraging my expertise to connect with audiences and boost conversions.