Customer Service

Mengenal Pentingnya Customer Segment dalam Bisnis

Setiap pelanggan memiliki kebutuhan, preferensi, dan perilaku yang berbeda, sehingga pendekatan seragam tidak lagi efektif. Oleh karena itu, konsep customer segmentation hadir sebagai solusi untuk memberikan layanan yang lebih personal dan relevan.

Dengan strategi ini, bisnis dapat menciptakan pengalaman yang lebih personal bagi pelanggan, sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.

Apa itu Customer Segment?

Customer segment merupakan proses mengelompokkan pelanggan berdasarkan karakteristik yang serupa, seperti demografi, perilaku, minat, lokasi geografis, tingkat loyalitas, hingga pola transaksi. Dengan segmentasi ini, bisnis dapat lebih memahami kebutuhan pelanggan dan menyusun strategi yang lebih tepat sasaran.

Dikutip dari Braze, bahwa analisis menunjukkan bahwa mengirimkan kampanye ke segmen pengguna yang dipikirkan dengan matang, dibandingkan dengan mengirimkan kampanye umum yang sama ke semua orang, dapat menghasilkan peningkatan konversi sebesar 200%.

Misalnya, pelanggan dari generasi Z atau milenial mungkin memiliki preferensi berbeda dibandingkan pelanggan dari generasi baby boomer. Dengan memahami perbedaan ini, perusahaan dapat menawarkan produk atau layanan yang lebih relevan bagi setiap kelompok.

Baca juga: Pengertian Segmentasi Pasar dan Cara Menentukannya

Pentingnya Customer Segmentation dalam Bisnis

Sebuah bisnis tidak bisa menargetkan semua segmen pelanggan untuk produk/jasa yang ditawarkan. Customer segmentation adalah pondasi untuk menentukan strategi pendekatan hingga membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan.

Mengapa ini begitu penting? Karena setiap pelanggan memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda, sehingga pendekatan “satu untuk semua” tidak lagi efektif dalam dunia bisnis yang kompetitif saat ini.

Dengan segmentasi pelanggan, perusahaan dapat memahami siapa audiens mereka sebenarnya, apa yang mereka butuhkan, dan bagaimana cara terbaik untuk memenuhi harapan mereka. Proses ini tidak hanya membantu bisnis menyampaikan pesan yang lebih relevan, tetapi juga membangun koneksi emosional yang lebih kuat dengan pelanggan.

Manfaat Customer Segmentation bagi Bisnis

Lebih tertarget dan lebih spesifik dalam menentukan pendekatan adalah hal yang diharapkan dari penerapan segmentasi pelanggan. Untuk manfaat lainnya adalah:

1. Strategi Pemasaran yang Lebih Tepat Sasaran

Dengan membagi pelanggan ke dalam segmentasi pasar tertentu, perusahaan dapat menyusun kampanye pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing kelompok. Ini membuat pesan yang disampaikan lebih relevan dan meningkatkan peluang keberhasilan.

2. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Customer segmentation memungkinkan perusahaan untuk fokus pada kelompok pelanggan yang paling potensial, sehingga anggaran pemasaran dan sumber daya lainnya digunakan dengan lebih efektif.

3. Peningkatan Loyalitas dan Retensi Pelanggan

Pelanggan merasa dihargai ketika bisnis memahami kebutuhan mereka. Dengan layanan dan komunikasi yang lebih personal, tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan dapat meningkat, mendorong hubungan jangka panjang yang lebih baik.

4. Pengambilan Keputusan yang Lebih Akurat

Segmentasi memberikan data dan wawasan yang lebih spesifik tentang pelanggan, membantu perusahaan memahami tren, preferensi, dan pola pembelian. Wawasan ini menjadi dasar pengambilan keputusan yang lebih tepat dan strategis.

5. Meningkatkan Pendapatan dan Peluang Penjualan

Dengan memahami kebutuhan setiap segmen, bisnis dapat menciptakan peluang upselling dan cross-selling yang relevan. Ini tidak hanya meningkatkan nilai transaksi per pelanggan tetapi juga secara signifikan meningkatkan pendapatan secara keseluruhan.

Baca juga: 10 Cara Membangun Customer Base yang Efektif untuk Bisnis

new cta_crm_73

Jenis-Jenis Customer Segment dalam Bisnis

Jenis dan tipe segmen pelanggan dibagi berdasarkan 7 kondisis, berikut penjelasannya:

1. Demographic Segmentation

Segmentasi demografis mengelompokkan pelanggan berdasarkan informasi pribadi seperti usia, pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan, dan pendapatan.

Contoh:
Sebuah perusahaan pakaian olahraga menargetkan pelanggan remaja (usia 15-25 tahun) dengan koleksi kasual, sedangkan untuk pelanggan dewasa (usia 35-50 tahun), mereka menawarkan pakaian olahraga premium yang berfokus pada kenyamanan.

2. Geographic Segmentation

Segmentasi geografis membagi pelanggan berdasarkan lokasi fisik mereka, seperti negara, kota, iklim, atau wilayah tertentu.

Contoh:
Perusahaan e-commerce menyesuaikan katalog produk untuk wilayah tropis dengan menyediakan pakaian ringan dan pendingin udara, sedangkan untuk wilayah dengan iklim dingin, mereka fokus menawarkan jaket tebal dan pemanas ruangan.

3. Psychographic Segmentation

Segmentasi psikografis berfokus pada kondisi psikologis pelanggan, meliputi gaya hidup, kepribadian, sikap, minat, dan nilai hidup mereka.

Contoh:
Sebuah brand kopi menargetkan pelanggan yang menghargai keberlanjutan lingkungan dengan memperkenalkan lini produk kopi organik dan kemasan ramah lingkungan. Untuk pelanggan yang mencari kenyamanan, mereka mempromosikan kopi instan dengan penyajian cepat.

4. Technographic Segmentation

Segmentasi ini mengelompokkan pelanggan berdasarkan teknologi yang mereka gunakan, seperti perangkat, aplikasi, atau software.

Contoh:
Penyedia layanan streaming video menawarkan paket premium yang dioptimalkan untuk pengguna smart TV dan paket standar untuk pengguna ponsel pintar. Mereka juga memasarkan fitur tambahan seperti mode offline khusus pengguna aplikasi mobile.

5. Behavioral Segmentation

Segmentasi perilaku didasarkan pada tindakan pelanggan, seperti pola pembelian, penggunaan produk, atau respons terhadap kampanye pemasaran.

Contoh:
Toko online menawarkan diskon eksklusif kepada pelanggan yang sering meninggalkan keranjang belanja mereka tanpa melakukan pembelian, untuk mendorong konversi. Selain itu, mereka memberikan rekomendasi produk berdasarkan riwayat pencarian pelanggan.

6. Needs-Based Segmentation

Segmentasi berdasarkan kebutuhan pelanggan membagi mereka ke dalam kelompok berdasarkan apa yang mereka cari dari produk atau layanan.

Contoh:
Perusahaan logistik menawarkan paket pengiriman kilat untuk pelanggan yang membutuhkan pengiriman cepat, sedangkan untuk pelanggan yang mengutamakan biaya rendah, mereka menyediakan opsi pengiriman reguler.

7. Value-Based Segmentation

Value-based segmentation adalah pendekatan yang mengelompokkan pelanggan berdasarkan kontribusi nilai mereka terhadap bisnis. Fokus utama dari segmentasi ini adalah mengidentifikasi pelanggan yang memberikan keuntungan terbesar dan memiliki potensi ROI (Return on Investment) tertinggi. Ini dapat ditentukan dari CSAT, Average Purchase Value, dan Purchase Frequency.

Contoh:
Sebuah perusahaan SaaS (Software as a Service) menganalisis pelanggan mereka untuk menemukan pengguna yang berlangganan paket premium, sering menggunakan fitur tambahan, dan memberikan feedback positif. Berdasarkan analisis ini, mereka memprioritaskan segmen pelanggan tersebut dengan memberikan layanan personal, seperti dukungan teknis 24/7 atau undangan ke webinar eksklusif, untuk meningkatkan loyalitas dan memperkuat hubungan jangka panjang.

Dengan memanfaatkan value-based segmentation, bisnis dapat lebih fokus pada pelanggan bernilai tinggi dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien untuk memaksimalkan keuntungan.

Baca juga: 7 Tahapan & Cara Membuat Sales Pipeline Dalam Bisnis

Langkah-Langkah dalam Menentukan Customer Segments

Menentukan customer segment yang tepat adalah kunci untuk menyusun strategi bisnis yang efektif. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan segmen pelanggan secara maksimal:

1. Identifikasi Pelanggan

Mulailah dengan mengumpulkan data pelanggan yang relevan, seperti usia, jenis kelamin, lokasi, minat, pendapatan, dan riwayat pembelian. Data ini dapat diperoleh dari sumber internal, seperti laporan penjualan atau sistem CRM, serta survei dan wawancara pelanggan.

2. Tentukan Kriteria Segmentasi

Setelah data terkumpul, kelompokkan pelanggan berdasarkan kesamaan karakteristik yang sesuai dengan tujuan bisnis Anda. Kriteria ini dapat mencakup demografi, geografi, perilaku, atau psikografis, tergantung pada fokus dan kebutuhan perusahaan.

3. Analisis Strategi Pesaing

Pelajari bagaimana pesaing mengelompokkan audiens mereka, strategi pemasaran yang mereka gunakan, dan penawaran produk atau layanan mereka. Analisis ini dapat memberikan wawasan untuk menyempurnakan pendekatan Anda.

4. Buat Model Customer Segment

Gunakan data yang telah dianalisis untuk membuat model customer segment yang jelas dan spesifik. Model ini akan membantu Anda menyusun kampanye pemasaran yang relevan dan menarik sesuai dengan preferensi pelanggan di setiap segmen.

5. Prioritaskan Segmen yang Potensial

Evaluasi setiap segmen pelanggan berdasarkan potensinya untuk memberikan keuntungan bagi bisnis Anda. Prioritaskan segmen yang memiliki nilai terbesar atau peluang konversi yang tinggi.

6. Kembangkan Strategi Pemasaran yang Tepat

Rancang strategi pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing segmen pelanggan. Pendekatan personalisasi ini akan meningkatkan efektivitas komunikasi dan membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan.

7. Evaluasi dan Optimalkan Strategi

Lakukan evaluasi secara berkala terhadap strategi pemasaran yang telah dijalankan untuk setiap segmen. Identifikasi keberhasilan dan kekurangan, lalu lakukan penyesuaian berdasarkan data dan feedback pelanggan.

Peran CRM dalam Customer Segmentation

CRM memainkan peran penting dalam customer segmentation. Fitur dalam CRM membantu mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data pelanggan secara sistematis,

Keunggulan utama CRM dalam customer segmentation adalah:

  • Pengelolaan Data yang Terpusat: Semua informasi pelanggan tersimpan dalam satu platform, memudahkan analisis dan aksesibilitas.
  • Analisis Otomatis: CRM modern dilengkapi alat analitik yang mampu mengidentifikasi pola pelanggan secara otomatis.
  • Kemudahan Integrasi: CRM dapat diintegrasikan dengan berbagai saluran komunikasi, memungkinkan segmentasi yang lebih mendalam.

Baca juga: 17 Rekomendasi Aplikasi Omnichannel Terbaik Indonesia

Customer Segmentation Lebih Mudah dengan Barantum CRM

Aplikasi CRM Barantum

Barantum CRM hadir sebagai solusi untuk menyederhanakan proses ini. Dengan fitur-fitur unggul seperti manajemen data terpusat, analisis otomatis, dan pelaporan mendalam, Barantum CRM membantu bisnis Anda mencapai tingkat efisiensi dan personalisasi yang optimal.

Barantum juga menawarkan integrasi CRM dengan Call Center, Omnichannel Chat, dan WhatsApp Business API yang tidak hanya akan memperkuat hubungan dengan pelanggan namun juga membantu operasional antar divisi di perusahaan Anda semakin efektif dan efisien.

Yuk, mulai pakai Barantum sekarang atau konsultasi gratis kebutuhan Anda secara gratis!

Hubungi sekarang
1
💬 Chat disini!
Scan the code
Halo, selamat datang di blog Barantum. 👋

Anda bisa menghubungi kami dengan mengklik "Hubungi sekarang".