Pemasaran tradisional saja tidak cukup untuk membuat bisnis Anda berkembang. Teknologi telah mengubah cara kita berinteraksi, termasuk dalam strategi marketing dan cara kita mempromosikan produk dan layanan.
Inilah saatnya bisnis Anda beradaptasi dengan digital marketing untuk meningkatkan visibilitas, menarik pelanggan baru, dan mempertahankan loyalitas konsumen.
Berikut akan bahas tentang strategi dan contoh digital marketing yang bisa Anda terapkan didalam bisnis Anda. Simak artikel berikut ini untuk informasi lebih lanjutnya.
Baca juga: Apa itu Digital Marketing? Pengertian, Tugas dan Perannya
Daftar Isi
Kenapa Bisnis Perlu Menggunakan Digital Marketing?
Karena digital marketing memberikan akses langsung kepada audiens yang lebih luas, memungkinkan interaksi yang lebih personal, dan memberikan hasil yang dapat diukur secara cepat.
Anda dapat menjangkau calon pelanggan kapan saja dan di mana saja, dengan cara yang relevan dan sesuai dengan preferensi mereka.
Selain itu, biaya digital marketing relatif lebih rendah dibandingkan dengan pemasaran konvensional, memberikan ROI (Return on Investment) yang lebih tinggi.
Kelebihan digital marketing:
- Jangkauan global
- Biaya efektif
- Personalisasi mudah
- Hasil yang dapat diukur
- Interaksi dua arah dengan pelanggan
- Meningkatkan brand awareness
- Fleksibel dengan berbagai format iklan
Baca juga: 15 Cara Efektif Menarik Pelanggan Baru yang Tepat
Contoh Digital Marketing untuk Bisnis
Berikut adalah 10 contoh digital marketing yang dapat Anda terapkan untuk membantu mengembangkan bisnis Anda
1. Search Engine Optimization (SEO)
SEO adalah proses meningkatkan visibilitas situs web di mesin pencari seperti Google, dengan mengoptimalkan konten agar lebih relevan terhadap kata kunci yang dicari pengguna.
Contoh:
- Mengoptimalkan deskripsi produk untuk toko online agar muncul di halaman pertama hasil pencarian.
- Menulis artikel blog tentang topik populer yang terkait dengan bisnis Anda, misalnya “tren baju lebaran 2024”
- Meningkatkan kecepatan website agar pengalaman pengguna lebih baik dan SEO lebih optimal.
2. Pay-Per-Click Advertising (PPC)
PPC adalah model iklan di mana Anda membayar setiap kali seseorang mengklik iklan Anda. Biasanya digunakan untuk kampanye iklan di Google, Facebook, atau platform lainnya.
Contoh:
- Iklan Google Ads untuk menargetkan calon pelanggan yang mencari “jasa catering pernikahan.”
- Menampilkan iklan video di YouTube untuk mempromosikan gadget baru.
- Menggunakan Facebook Ads untuk mempromosikan event dengan target demografis tertentu.
3. Content Marketing
Content marketing melibatkan pembuatan dan distribusi konten yang relevan dan bernilai untuk menarik dan mempertahankan audiens tertentu.
Contoh:
- Membuat blog post yang memberikan tips atau panduan terkait produk yang Anda jual, seperti “cara memilih laptop terbaik untuk bekerja.”
- Infografis interaktif yang menjelaskan manfaat produk Anda.
- Video tutorial di YouTube yang menunjukkan cara menggunakan produk dengan benar.
4. Social Media Marketing
Social media marketing melibatkan penggunaan platform media sosial untuk mempromosikan produk atau layanan.
Contoh:
- Membuat Instagram Stories yang menampilkan proses pembuatan produk.
- Menjalankan kontes atau giveaway di Facebook untuk menarik lebih banyak pengikut.
- Memposting update harian di Twitter tentang promo atau event terbaru yang diadakan oleh bisnis Anda.
Baca juga: Apa itu Social CRM? Pengertian, Manfaat dan Rekomendasinya
5. Email Marketing
Email marketing adalah cara untuk berkomunikasi langsung dengan audiens melalui email, biasanya digunakan untuk memberikan promosi, konten, atau informasi terbaru.
Contoh:
- Mengirimkan email otomatis kepada pelanggan dengan penawaran diskon setelah mereka meninggalkan produk di keranjang belanja.
- Mengirimkan newsletter bulanan yang mencakup konten eksklusif dan penawaran khusus.
- Email promosi terkait produk atau layanan baru yang akan diluncurkan.
6. Affiliate Marketing
Affiliate marketing adalah cara di mana bisnis bekerja sama dengan pihak ketiga (afiliasi) yang mempromosikan produk dan mendapatkan komisi dari penjualan yang terjadi melalui tautan afiliasi mereka.
Contoh:
- Blogger teknologi yang mempromosikan gadget terbaru dan mendapatkan komisi dari setiap penjualan melalui tautan afiliasi.
- Influencer di Instagram yang mempromosikan produk kecantikan dengan kode referral.
- Situs review produk yang memberikan rekomendasi produk terbaik berdasarkan kategori.
7. Influencer Marketing
Influencer marketing melibatkan kerja sama dengan influencer untuk mempromosikan produk kepada audiens mereka.
Contoh:
- Menggandeng influencer makanan untuk mencoba dan mengulas restoran baru Anda di Instagram.
- Bekerja sama dengan YouTuber terkenal untuk membuat review produk teknologi terbaru.
- Menggunakan influencer di TikTok untuk menjalankan kampanye produk fashion dengan challenge yang viral.
8. Video Marketing
Video marketing melibatkan penggunaan konten video untuk mempromosikan produk atau layanan melalui platform seperti YouTube, Instagram, atau TikTok.
Contoh:
- Video unboxing produk baru yang diunggah di YouTube.
- Membuat video testimoni pelanggan tentang pengalaman mereka menggunakan produk Anda.
- Video tutorial pendek di TikTok yang menunjukkan cara penggunaan produk.
9. Mobile Marketing
Mobile marketing menargetkan pengguna perangkat mobile melalui berbagai saluran, termasuk aplikasi, SMS, dan iklan dalam aplikasi.
Contoh:
- Mengirimkan SMS promosi untuk pelanggan di wilayah tertentu.
- Iklan dalam aplikasi untuk game atau berita yang menargetkan pengguna mobile.
- Notifikasi push yang memberikan informasi tentang penawaran khusus atau diskon pada aplikasi mobile bisnis Anda.
Baca juga: CRM Mobile: Permudah Aktivitas Sales Lapangan Bisnis
10. Local SEO
Contoh digital marekting yang terakhir adalah local SEO adalah strategi SEO yang ditujukan untuk meningkatkan visibilitas bisnis lokal pada hasil pencarian berbasis lokasi, misalnya restoran atau bengkel.
Contoh:
- Optimasi Google My Business untuk bisnis lokal seperti restoran atau toko retail.
- Menggunakan kata kunci lokal seperti “jasa cuci mobil di Jakarta” atau “bengkel terdekat” untuk menarik pelanggan di daerah tersebut.
- Mengelola ulasan lokal di platform seperti Yelp atau Google.
Baca juga: Direct Marketing: Pengertian, Manfaat, Jenis & Contohnya
Strategi Digital Marketing Dalam Bisnis
Berikut adalah rangkaian strategi penerapan digital marketing dari tahap perencanaan hingga evaluasi:
1. Menentukan Tujuan (Goal Setting)
Langkah pertama adalah menetapkan tujuan yang jelas dan terukur. Apakah Anda ingin meningkatkan kesadaran merek, mengumpulkan prospek, meningkatkan penjualan, atau mencapai tujuan lain? Tujuan yang ditetapkan akan membimbing seluruh strategi dan taktik yang Anda pilih.
2. Pengenalan Target Audiens (Audience Identification)
Selanjutnya, identifikasi audiens target Anda secara mendalam. Siapa yang merupakan konsumen ideal Anda? Apa karakteristik, minat, dan preferensi mereka? Informasi ini penting untuk menyesuaikan pesan dan taktik dengan audiens yang tepat.
3. Penelitian Kompetitor (Competitor Research)
Berikutnya, analisis kompetitor membantu Anda memahami bagaimana pesaing Anda menjalankan strategi digital marketing. Apa yang berhasil dan apa yang tidak? Ini dapat memberikan wawasan tentang tren industri dan pendekatan yang efektif.
4. Pemilihan Saluran Digital (Digital Channel Selection)
Setelah itu, pilih saluran digital yang paling relevan dengan audiens Anda dan tujuan pemasaran Anda. Ini mungkin mencakup media sosial, PPC, SEO, email marketing, dan lainnya. Pastikan setiap saluran mendukung tujuan yang telah ditetapkan.
5. Pembuatan Rencana Konten (Content Planning)
Kemudian, rencanakan jenis konten yang akan Anda buat dan bagaimana akan didistribusikan di berbagai saluran. Ini termasuk artikel blog, video, infografis, dan konten lainnya yang relevan dengan audiens Anda.
6. Pembuatan Konten (Content Creation)
Langkah berikutnya, buat konten yang menarik dan bermanfaat bagi audiens Anda. Pastikan konten tersebut sesuai dengan tujuan pemasaran dan mencerminkan nilai serta identitas merek Anda.
7. Implementasi Taktik (Tactic Implementation)
Meluncurkan kampanye melalui saluran yang telah dipilih. Ini bisa berupa mengaktifkan iklan PPC, mengunggah (posting) konten di media sosial, mengirim email, dan lainnya sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
8. Monitor dan Analisis (Monitoring and Analysis)
Pantau kinerja kampanye secara teratur. Gunakan alat analitik untuk melihat metrik seperti jumlah kunjungan, keterlibatan, tingkat konversi, dan lain-lain. Analisis ini membantu Anda mengukur efektivitas taktik dan melihat apa yang bekerja atau tidak.
9. Optimisasi dan Penyesuaian (Optimization and Adjustment)
Berdasarkan hasil analisis, lakukan penyesuaian pada kampanye Anda. Mungkin Anda perlu mengubah kata kunci, mengubah pesan iklan, atau menyesuaikan jadwal posting di media sosial. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja kampanye.
10. Evaluasi dan Pelaporan (Evaluation and Reporting)
Setelah kampanye selesai, lakukan evaluasi menyeluruh terhadap hasilnya. Apakah tujuan yang ditetapkan tercapai? Bagikan laporan kepada tim dan manajemen untuk mengomunikasikan hasil dan pelajaran yang didapat.
11. Refleksi dan Perbaikan (Reflection and Improvement)
Pelajari apa yang telah Anda capai dan peroleh wawasan untuk kampanye berikutnya. Proses refleksi ini membantu Anda terus meningkatkan strategi digital marketing Anda untuk masa depan.
Strategi penerapan digital marketing adalah pendekatan yang berkelanjutan, melibatkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang berkesinambungan untuk mencapai tujuan pemasaran Anda dengan lebih baik dari waktu ke waktu.
Baca juga: 5 Rekomendasi Aplikasi CRM Telemarketing Terbaik
Barantum CRM, Solusi Optimalkan Strategi Digital Marketing Bisnis
Contoh dan strategi digital marketing yang sudah dijelaskan diatas tentunya dapat juga diterapkan pada bisnis Anda.
Untuk mendukung strategi digital marketing, Anda membutuhkan dukungan sistem yang bisa mendata seluruh informasi dan riwayat aktivitas pelanggan ke dalam satu sistem terpusat dengan laporan real-time. Sehingga Anda bisa mengevaluasi hasil kampanye digital marketing.
Hal tersebut bisa Anda dapatkan dengan menggunakan sistem CRM (Customer Relationship Management) dari Barantum. Dengan Barantum CRM, Anda juga dapat mengintegrasikan channel bisnis ke dalam satu tempat.
Mulai dari telepon, pesan, media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, Telegram, dan Line, hingga e-commerce, contohnya Tokopedia. Sehingga agen tidak harus membuka satu per satu platform untuk bisa terhubung dengan pelanggan.
Teknologi CRM All-in-One, yang ada dalam Barantum CRM telah membantu ribuan perusahaan dalam mendorong peningkatan kinerja SDM, peningkatan penjualan, memperbaiki produktivitas, serta meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
As CRM Specialist and SEO Content Writer I craft compelling content that enhances brand identity and drives engagement, leveraging my expertise to connect with audiences and boost conversions.