Setiap bisnis atau merek tentu memiliki keinginan untuk dikenal dan diingat dengan baik oleh pelanggan. Keberhasilan branding dapat terlihat dari tercapainya posisi Top of Mind, yaitu ketika sebuah merek menjadi yang pertama kali terlintas di benak pelanggan.
Namun saat ini, tahun 2025 perilaku pelanggan dipengaruhi oleh teknologi yang sedang berkembang, perubahan perilaku konsumen, dan tren sosial ekonomi global. Agar tetap kompetitif, bisnis harus mengantisipasi perubahan ini dan menyesuaikan strategi branding mereka.
Simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lengkap tentang penjelasannya.
Baca juga: CRM Marketing: Arti, Manfaat & Perannya Untuk Kepuasan Pelanggan
Daftar Isi
Apa itu Branding?
Branding adalah proses strategis yang bertujuan untuk membangun identitas unik sebuah bisnis atau produk, sehingga dapat dikenali, diingat, dan dihargai oleh audiensnya.
Berdasarkan dari kamus Cambridge, branding adalah upaya menciptakan desain atau simbol khusus untuk perusahaan dengan tujuan mempromosikan produk dan layanannya.
Branding mencakup berbagai elemen (sumber: jscootmarketing)yaitu gaya komunikasi (Brand Voice) yang mencerminkan kepribadian merek, identitas visual (Brand Identity) seperti logo dan desain, serta janji merek (Brand Promise) yang menegaskan nilai unik kepada pelanggan.
Selain itu, nilai merek (Brand Values) mencerminkan prinsip perusahaan, sementara penargetan (Brand Targeting) dan posisi merek (Brand Positioning) memastikan merek menjangkau pasar yang tepat dan menonjol di tengah persaingan.
Baca juga: Pentingnya Brand Awareness Dalam Pemasaran
Branding Lebih dari Sekedar Logo
Jika Anda masih berpikir bahwa logo adalah branding maupun sebaliknya, saatnya untuk memperluas perspektif Anda.
Logo memang merupakan elemen penting dari branding, tetapi branding jauh melampaui sekadar simbol visual. Branding mencakup keseluruhan identitas, nilai, dan pengalaman yang ditawarkan oleh sebuah bisnis kepada pelanggan.
Melalui branding, bisnis membangun hubungan emosional dengan audiensnya, menciptakan persepsi yang konsisten, dan menanamkan kesan yang mendalam di benak pelanggan. Elemen branding meliputi strategi komunikasi, desain produk, layanan pelanggan, hingga bagaimana bisnis tersebut diposisikan di pasar.
Dengan kata lain, logo hanyalah salah satu bagian dari branding. Branding adalah perjalanan panjang untuk membentuk citra dan kepercayaan yang mampu membuat bisnis Anda dikenali, diingat, dan dipercaya oleh pelanggan.
Jenis-Jenis Branding
Branding memiliki berbagai jenis, masing-masing dengan tujuan dan fokus yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis branding yang umum dilakukan:
1. Product Branding
Fokus pada menciptakan identitas untuk sebuah produk agar konsumen lebih memilihnya dibandingkan produk pesaing. Jenis branding ini bertujuan untuk memperkuat daya tarik dan keunggulan produk di mata pelanggan.
2. Personal Branding
Mengacu pada proses membangun citra atau persepsi positif terhadap individu berdasarkan keilmuan, kepribadian, atau kemampuan. Personal branding sering dilakukan oleh figur publik seperti artis, musisi, atau politisi, terutama melalui media sosial.
3. Corporate Branding
Dilakukan oleh perusahaan untuk membangun reputasi melalui produk, jasa, aktivitas tanggung jawab sosial (CSR), dan kontribusi karyawan. Tujuannya adalah menciptakan citra perusahaan yang kuat dan terpercaya di mata masyarakat.
4. Destination & Cultural Branding
Digunakan untuk mempromosikan wilayah tertentu, terutama untuk tujuan pariwisata. Branding ini menyoroti keunggulan daerah, seperti budaya, tradisi masyarakat, hingga keunikan lanskap, guna menarik perhatian wisatawan.
Apa Saja Tujuan Branding untuk Bisnis?
Penerapan branding memiliki tujuan untuk membangun identitas atau image atau citra dan persepsi positif sebuah bisnis atau perusahaan di mata konsumen.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Harvard Business Review menyebutkan bahwa perusahaan yang memiliki merek yang kuat dapat meningkatkan nilai perusahaan mereka hingga 20% lebih besar dibandingkan dengan pesaing yang tidak memiliki brand yang kuat. Branding membantu menciptakan identitas yang mudah dikenali oleh pelanggan dan meningkatkan loyalitas.
Keuntungan lain dari membangun branding adalah:
1.Membangun Kepercayaan dan Kepercayaan
Branding yang kuat dapat membantu bisnis membangun kepercayaan dan kepercayaan dari pelanggan. Mengelolanya dengan baik, bisnis dapat menciptakan pengalaman yang konsisten bagi pelanggan dan membangun loyalitas mereka terhadap bisnis.
Hal ini penting karena pelanggan yang percaya dan loyal akan lebih cenderung untuk membeli produk atau jasa dari bisnis tersebut di masa yang akan datang, serta merekomendasikan bisnis tersebut kepada orang lain.
2.Sebagai Pembeda dengan Pesaing
Setiap brand selalu berlomba untuk dikenal pasar dengan karakteristik dan ciri khas mereka sendiri yang berbeda dengan kompetitor lainnya. Pembeda atau diferensiasi yang kuat dapat membantu bisnis meningkatkan daya tarik bagi pelanggan dan meningkatkan keunggulan kompetitif di pasar.
3.Menciptakan Harga dan Promosi
Branding membantu bisnis menetapkan harga yang tepat untuk produk atau layanan mereka dengan mempertimbangkan nilai yang dirasakan oleh konsumen. Harga yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa bisnis dapat meningkatkan margin keuntungan tanpa mengorbankan daya tarik produk.
Dengan branding yang kuat, produk Anda menjadi lebih mudah dikenali, dan keunikan serta daya tariknya dapat menarik lebih banyak konsumen. Ini tidak hanya meningkatkan popularitas tetapi juga mendorong peningkatan penjualan melalui strategi promosi yang efektif.
4.Membantu Dalam Pemasaran
Branding sebagai bagian dari strategi pemasaran karena membantu menciptakan pengalaman yang konsisten bagi pelanggan dan membangun loyalitas mereka terhadap bisnis. Hal ini dapat membuat bisnis lebih mudah mengenalkan produk atau jasa mereka kepada pelanggan dan meningkatkan penjualan.
5.Pengaruh Penguasaan Pasar
Ketika branding perusahaan cukup kuat, sebuah bisnis akan menempati posisi yang paling dominan dan semakin sulit disaingi kompetitor. Popularitas produk atau nama perusahaan hanya tinggal menunggu waktu.
Dampaknya, perusahaanmu memiliki peluang besar untuk menguasai dan bahkan mempengaruhi pasar. Penguasaan ini dapat tercapai karena konsumen cenderung lebih memilih produk atau jasa yang sudah dikenal dan dipercaya, terutama jika kualitasnya terbukti memuaskan.
Apabila brand Anda sudah mencapai titik ini, tetap lakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa nama produk, jasa, atau perusahaanmu tetap kokoh dan tak tergeser.
Apa Saja Elemen Dalam Branding?
Setidaknya ada 6 elemen dalam branding yang harus dimiliki oleh sebuah perusahaan berdasarkan informasi yang dilansir dari jscootmarketing.
Berikut adalah 6 element yang dimaksud:
1. Gaya Komunikasi (Brand Voice)
Brand Voice adalah kepribadian dan emosi yang konsisten yang kamu tanamkan dalam komunikasi perusahaan. Brand Voice adalah karakter tetap yang dikenal dan disukai pelangganmu.
Ini membantu membuat merek lebih “manusiawi,” menampilkan nilai-nilai yang kamu pegang, dan membedakan diri dari pesaing.
2. Identitas Merek (Brand Identity)
Identitas merek mencakup segala hal yang membuat perusahaanmu mudah dikenali oleh konsumen.
Ini meliputi palet warna, logo, font, serta cara kamu menampilkan diri di media sosial dan situs web perusahaan.
Identitas merek juga mencakup bagaimana kamu mendesain kemasan dan aspek fisik lainnya yang merepresentasikan brand.
3. Janji Merek (Brand Promise)
Janji merek adalah bagaimana kamu menyampaikan nilai unik yang ditawarkan bisnismu kepada pelanggan.
Ini termasuk visi, misi, prinsip, dan proposisi nilai perusahaanmu. Janji merek membantu menetapkan ekspektasi pelanggan dan memastikan bisnismu bertanggung jawab untuk memenuhinya.
Semakin bisnismu konsisten dengan janji merek, semakin besar kepercayaan dan loyalitas yang bisa kamu bangun. Ada beberapa contoh menarik janji merek yang bisa kamu cek.
4. Nilai Merek (Brand Values)
Nilai merek adalah prinsip dan keyakinan yang menjadi dasar bisnismu.
Dengan menyatakan nilai-nilai ini dan menunjukkan bahwa bisnismu berhubungan dengan sesuatu yang lebih besar daripada sekadar produk atau layanan, konsumen akan melihat bahwa merekmu nyata dan dapat dipercaya.
Jika masih bingung bagaimana cara menentukan nilai-nilai merek, HubSpot punya sumber yang bisa jadi titik awal yang bagus.
Baca juga: Customer Retention: Pengertian & Cara Meningkatkannya
5. Penargetan Merek (Brand Targeting)
Penargetan merek adalah tentang menentukan segmen pasar yang ingin kamu jangkau.
Ini melibatkan mengidentifikasi karakteristik pelanggan target, seperti usia, lokasi geografis, dan tingkat pendapatan, serta perilaku dan sifat kepribadian mereka (misalnya, alasan membeli produk, kebiasaan membeli, dll.).
Jika belum yakin harus mulai dari mana, ada artikel tentang segmentasi pasar yang bisa membantumu lebih memahami soal penargetan.
6. Posisi Merek (Brand Positioning)
Posisi merek merujuk pada bagaimana merekmu dilihat di pasar oleh konsumen, termasuk bagaimana posisinya dibandingkan dengan pesaing.
Posisi ini bukan cuma tentang siapa targetmu, tapi juga strategi pemasaran yang memastikan kamu efektif dalam menjangkau segmen pasar tersebut.
Selain mengokohkan strategi pemasaran, posisi merek juga berarti membangun suara merek yang bisa menonjol di tengah keramaian pasar.
Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Yang Efektif
Kesalahan Umum dalam Branding
Umumnya dalam menjalankan strategi branding, perusahaan membuat beberapa kesalahan, seperti:
1. Tidak Konsisten dalam Pesan dan Visual Brand
Salah satu kesalahan terbesar dalam branding adalah ketidakkonsistenan dalam menyampaikan pesan dan elemen visual. Ketika logo, warna, atau tone komunikasi berubah-ubah, pelanggan akan merasa bingung dan kehilangan kepercayaan.
Bayangkan jika Anda bertemu teman yang selalu berubah-ubah kepribadiannya, pasti sulit untuk merasa nyaman, bukan? Begitu pula dengan brand Anda. Konsistensi adalah kunci untuk membangun identitas yang kokoh dan mudah dikenali.
2. Mengabaikan Audiens Target
Tanpa pemahaman yang jelas tentang siapa audiens Anda, brand Anda bisa kehilangan arah. Mengabaikan segmen pasar yang tepat atau berusaha menyasar terlalu banyak orang akan membuat pesan Anda terasa hambar dan tidak relevan. Seperti berbicara di ruang kosong, branding tanpa audiens yang jelas hanya akan menjadi suara tanpa dampak.
3. Fokus Hanya pada Penjualan, Bukan Pengalaman
Pelanggan Branding yang hanya berfokus pada penjualan cepat tanpa mempertimbangkan pengalaman pelanggan adalah sebuah kesalahan besar. Jika brand Anda hanya terlihat seperti “penjual,” pelanggan akan merasa hanya diperlakukan sebagai angka. Branding harus mengutamakan nilai pengalaman dan hubungan yang lebih dalam dengan pelanggan, bukan sekadar transaksi.
4. Tidak Menyesuaikan Diri dengan Perubahan
Pasar Dunia bisnis selalu berubah, begitu juga dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Salah satu kesalahan fatal dalam branding adalah tidak cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan tren atau perubahan preferensi pasar.
Memiliki branding yang kaku akan membuat brand Anda terlihat usang dan tidak relevan. Seperti fashion yang selalu mengikuti musim, brand juga harus mampu beradaptasi agar tetap menarik.
5. Mengabaikan Kualitas Brand di Dunia Digital
Banyak perusahaan yang tidak memberi perhatian lebih pada bagaimana brand mereka tampil di dunia digital. Tidak memiliki kehadiran online yang kuat atau gagal memanfaatkan media sosial dengan efektif akan membuat Anda kehilangan peluang besar.
Branding di dunia digital bukan hanya tentang desain yang menarik, tetapi bagaimana Anda berinteraksi dan terhubung dengan audiens secara nyata.
6. Tidak Memiliki Nilai dan Cerita yang Jelas
Tanpa cerita atau nilai yang jelas, branding Anda akan terasa kosong dan tidak berjiwa. Konsumen hari ini tidak hanya membeli produk, mereka membeli cerita dan nilai yang brand Anda tawarkan.
Jika brand Anda tidak memiliki cerita yang menarik atau nilai yang dapat diidentifikasi, maka akan sulit bagi pelanggan untuk merasa terhubung dan loyal terhadap Anda.
Baca juga: Apa itu Segmentasi Pasar? Tujuan, Manfaat, Syarat & Contoh
Bagaimana Strategi Branding Yang Efektif?
Beberapa langkah penting dalam membangun strategi branding antara lain:
1. Menentukan Target Pasar
Pertama-tama, bisnis harus menentukan target pasar yang akan dituju. Ini bisa berupa segmen pasar tertentu berdasarkan faktor seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, atau lokasi geografis.
Dengan mengetahui target pasar yang tepat, bisnis dapat membangun branding yang lebih efektif.
Menentukan target pasar juga merupakan langkah penting dalam mengembangkan strategi pemasaran yang efektif.
Baca juga: 3 Cara Menghitung Target Penjualan Bisnis Yang Tepat
Untuk menentukan target pasar, bisnis dapat melakukan riset pasar dengan cara mengumpulkan informasi tentang kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan yang potensial.
Dengan informasi tersebut, bisnis dapat menentukan target pasar yang tepat dan membangun strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi.
2. Menetapkan Visi dan Misi
Visi merupakan gambaran tentang masa depan bisnis, sementara misi merupakan tujuan yang ingin dicapai untuk mencapai visi tersebut.
Pada visi dan misi harus sesuai dengan identitas bisnis dan harus dapat diwujudkan melalui branding.
Selain itu, visi dan misi harus sesuai dengan identitas bisnis. Visi dan misi juga harus menjadi acuan dalam mengelola branding, sehingga bisnis harus memastikan bahwa semua elemen sesuai.
3. Menciptakan Nama dan Logo
Selanjutnya, menciptakan nama dan logo. Ini merupakan cara pertama bagi orang untuk mengenal bisnis atau produk.
Logo merupakan simbol visual yang menggambarkan bisnis atau produk. Pilihlah warna yang sesuai dengan bisnis dan membangun asosiasi positif dengan konsumen. Pada nama dan logo harus sesuai dengan visi dan misi bisnis dan harus konsisten di seluruh komunikasi branding.
4. Menentukan Warna dan Desain
Warna dan desain merupakan bagian penting dari branding karena menentukan bagaimana bisnis atau produk terlihat.
Warna dapat membangun asosiasi positif atau negatif dengan pelanggan, sehingga bisnis harus memilih warna yang sesuai dengan identitas bisnis dan membangun asosiasi positif dengan konsumen.
Untuk desain harus sederhana, mudah dikenali, dan mudah diingat. Selain itu, desain harus sesuai dengan visi dan misi bisnis dan harus konsisten di seluruh komunikasi branding.
Pada warna dan desain harus sesuai dengan visi dan misi bisnis dan harus konsisten di seluruh komunikasi branding.
5. Membangun Karakter
Karakter merupakan bagian penting dari branding karena menggambarkan sifat-sifat yang melekat pada bisnis atau produk.
Dalam membangun karakter harus sesuai dengan kepribadian bisnis atau produk, dan harus konsisten di seluruh komunikasi branding.
Setelah menentukan karakter, bisnis harus memastikan bahwa semua elemen branding, seperti nama, logo, warna, dan desain, mencerminkan karakter tersebut.
Bisnis juga harus memastikan bahwa karakter tersebut konsisten di seluruh komunikasi branding, seperti website, sosial media, atau iklan.
6. Menciptakan Kampanye Branding
Setelah membangun branding yang kuat, bisnis harus menciptakan kampanye branding yang tepat untuk mengenalkan branding kepada pelanggan.
Kampanye branding harus menarik, konsisten dengan branding, dan sesuai dengan target pasar.
Untuk menciptakan kampanye branding yang efektif, bisnis harus menentukan tujuan kampanye, seperti meningkatkan penjualan, meningkatkan kepercayaan pelanggan, atau meningkatkan brand awareness.
Baca juga: 10 Penerapan CRM Perusahaan di Indonesia
Contoh Penerapan Branding yang Berhasil Pada Perusahaan
Berikut adalah beberapa contoh branding brand besar didunia. Anda juga bisa meniru atau mencari inspirasi dari perusahaan berikut:
1. Strategi Marketing Tesla
Tesla membangun branding yang tidak hanya fokus pada inovasi teknologi, tetapi juga pada keberlanjutan dan masa depan energi bersih. Dengan Elon Musk sebagai sosok yang menghidupkan merek ini, Tesla berhasil memperkenalkan konsep mobil listrik premium kepada konsumen global.
Branding Tesla menciptakan citra sebagai merek yang visioner dan revolusioner. Konsistensi pesan dalam komunikasi, baik melalui media sosial, kampanye iklan, maupun desain produk, menjadikan Tesla tidak hanya sebagai mobil, tetapi sebagai simbol perubahan besar dalam industri otomotif.
2. Strategi Marketing Starbucks
Starbucks berhasil menciptakan branding yang menghubungkan pengalaman sosial dan gaya hidup dengan konsumsi kopi. Merek ini tidak hanya dikenal sebagai tempat membeli kopi, tetapi sebagai tempat pertemuan sosial di mana pelanggan bisa menikmati kopi sambil bersantai atau bekerja.
Branding Starbucks menekankan pada kenyamanan dan kualitas produk, serta pelayanan yang personal. Mereka berhasil membuat pelanggan merasa lebih dari sekadar pembeli, tetapi bagian dari komunitas global yang peduli pada kualitas dan keberlanjutan.
3. Strategi Marketing Disney
Disney telah sukses membangun branding yang identik dengan hiburan keluarga dan keajaiban. Melalui film, taman hiburan, dan produk terkait, Disney menciptakan citra merek yang sangat kuat di seluruh dunia.
Branding Disney menggabungkan fantasi, nilai keluarga, dan kebahagiaan yang menembus batasan usia, menjadikannya merek yang dihargai oleh berbagai generasi. Konsistensi dalam kualitas produk dan pengalaman yang menyenangkan menjadi dasar dari loyalitas pelanggan yang terus berkembang.
Baca juga: 20 Rekomendasi Software Aplikasi CRM Terbaik Indonesia
Strategi Branding dan Jangkau Pelanggan Dengan Barantum
Strategi branding yang efektif tidak hanya tentang menciptakan citra yang kuat, tetapi juga tentang bagaimana Anda secara konsisten menjangkau dan berkomunikasi dengan pelanggan.
Dengan Barantum, Anda dapat memaksimalkan strategi branding melalui fitur WhatsApp Blast yang memungkinkan Anda mengirim pesan massal secara langsung ke pelanggan atau leads baru.
Fitur seperti auto-respon di Barantum memastikan bahwa setiap interaksi, baik dengan pelanggan lama maupun prospek baru, selalu mendapatkan respons cepat dan personal. Ini menciptakan kesan positif yang memperkuat citra merek Anda dan meningkatkan peluang untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggan.
Mulai bangun branding bisnis Anda sekarang dengan Barantum CRM. Daftar demo gratis atau konsultasi kebutuhan dalam mengelola branding dan hubungan pelanggan bisnis Anda bersama Barantum sekarang!
Sumber:
- https://hbr.org/
- https://altitudemarketing.com/blog/b2b-branding-trends/
CRM Specialist and SEO Content Writer.
As CRM Specialist and SEO Content Writer I craft compelling content that enhances brand identity and drives engagement, leveraging my expertise to connect with audiences and boost conversions.