Bicara soal kinerja sebuah perusahaan, satu hal yang penting menjadi perhatian adalah bagaimana tetap mempertahankan omzet sekalipun kondisi sedang kurang kondusif. Saat ini bisa di katakan iklim ekonomi makro belum secara aktif di katakan normal. Tetapi manajemen pasti tidak mau tahu dan tidak ingin memaklumi kurang kondusifnya iklim ekonomi jadi alasan untuk tidak mencapai target. Nah salah satu cara yang mesti dilakukan adalah mengubah strategi marketing atau mengoptimalkan tools marketing yang ada.
Memang tidak bisa kita pungkiri, belum berhasilnya SDM dalam mencapai target seperti yang diinginkan oleh perusahaan bisa di tentukan oleh beberapa hal. Seperti salah satunya adalah kurang bisa terserapnya dengan baik penetrasi produk yang ada di pasaran. Kondisi itu bisa terjadi karena beberapa hal ; (1). Menurunnya kualitas produk yang di produksi perusahaan, (2). Perusaahan kurang kreatif dalam menciptakan sebuah produk sehingga konsumen kurang tertarik untuk membeli/ menggunakan produk tersebut (3). Team sales dan after sales service kurang memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen yang menjadi target produk tersebut (4). Harga produk yang dipatok oleh perusahaan kurang mencerminkan kondisi di pasar, sehingga bisa jadi produk dengan spesifikasi seperti yang di miliki perusahaan terasa mahal (5) Team sales dan marketing mungkin juga karena belum secara maksimal menggunakan aplikasi media social untuk mensosialisasikan atau mempromosikan produk tersebut.
Dari kelima hal yang telah di jelaskan di atas, pada akhirnya pada point ke-3 itulah sejatinya faktor yang berasal dari team sales dan after sales service kurang memberikan kontribusi yang maksimal bagi perusahaan dan produk yang di pasarkan nya. Dampaknya sudah pasti produk yang bersangkutan menjadi kurang terserap pasar dengan baik.
Ada beberapa hal yang sebenarnya bisa di jadikan solusi, khususnya terkait pentingnya fungsi divisi sales dan marketing agar mereka bisa memberikan kontribusi terbaiknya bagi perusahaan. Terlebih saat ini dengan semakin pentingnya sebuah divisi sales dan marketing dalam kontribusi-nya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mendapatkan omzet perusahaan.
Memang untuk mendapatkan solusi terbaik, khususnya terkait peran pentingnya divisi sales dan marketing. Maka kita mesti melihatnya dari beberapa hal, dimana salah satunya bisa di lihat dari kondisi terkini pasar industri yang sedang berjalan. Kenapa, karena jika kita salah dalam menerapkan strategi marketing maka sudah barang tentu bukannya solusi positif kita dapat tetapi justru sebaliknya solusi negatiflah yang akan kita (perusahaan dapatkan ).
Seperti misalnya kondisi pasar industri yang saat ini sedang berada di Era Industri 4.0. Dengan melihat karakter yang ada pada era ini, maka kita bisa mencarikan solusi terbaik bagi peran serta divisi sales dan marketing dalam menjalankan tugasnya sebagai salah satu ujung tombak perusahaan. Salah satunya adalah dengan mengoptimalkan penggunaan WhatsApp CRM. Apa itu WhatsApp CRM, mungkin belum banyak yang tahu atau jika pun sudah tahu tetapi belum maksimal dalam penggunaanya.
Sedikit penjelasan soal WhatsApp CRM. Kita tahu WhatsApp adalah media komunikasi yang cukup efektif. Dimana saat ini keberadaan WhatsApp sudah di maksimalkan bisa untuk komunikasi bisnis, sehingga tidak jarang perusahaan mengubah strategi komunikasi bisnisnya dengan menggunakan WhatsApp. Sedang CRM sendiri kita tahu adalah platform untuk mengelola dan mengoptimalkan database customer agar bisa menjadi data potensial untuk menarik potensi bisnis dari customer.
Jika kedua aplikasi ini di satukan dalam satu kesatuan strategi, maka kita sudah tahu seberapa efektif dan menguntungkannya komunikasi bisnis yang menggunakan WhatsApp CRM. Tinggal bagaimana manajemen melihat strategi ini agar bisa berjalan dengan optimal dan hasilnya bisa di capai dengan maksimal.
Strategi tersebut sangat tepat di gunakan saat ini, pada saat kita sudah masuk dalam Era Industri 4.0. Sekedar menjelaskan seperti apa karakteristik dari Era Industri 4.0, sehingga kita bisa tepat dalam mengimplementasikan strategi WhatsApp CRM dalam sebuah bisnis.
Karakter dari Era Industri 4.0 : (1) Interoperabilitas (kesesuaian) : Kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan satu sama lain lewat Internet untuk segala (IoT) atau Internet untuk khalayak (IoP) (2). Transparansi informasi: Kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan memperkaya model pabrik digital dengan data sensor. Prinsip ini membutuhkan pengumpulan data sensor mentah agar menghasilkan informasi konteks bernilai tinggi.
(3). Bantuan teknis: Pertama, kemampuan sistem bantuan untuk membantu manusia dengan mengumpulkan dan membuat visualisasi informasi secara menyeluruh agar bisa membuat keputusan bijak dan menyelesaikan masalah genting yang mendadak. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik untuk membantu manusia secara fisik dengan. (4). Melakukan serangkaian tugas yang tidak menyenangkan, terlalu berat, atau tidak aman bagi manusia. (5). Keputusan mandiri: Kemampuan sistem siber-fisik untuk membuat keputusan sendiri dan melakukan tugas semandiri mungkin. Bila terjadi pengecualian, gangguan, atau ada tujuan yang berseberangan, tugas didelegasikan ke atasan.
Dengan kita mengetahui karakter dari Era Industri 4.0, maka akan semakin mudah kita mengimplementasikan strategi WhatsApp CRM dalam menunjang strategi sales dan marketing yang di jalankan oleh perusahaan.
As CRM Specialist and SEO Content Writer I craft compelling content that enhances brand identity and drives engagement, leveraging my expertise to connect with audiences and boost conversions.